REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Organisasi Mahasiswa (Ormawa) BSI Tasikmalaya yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Jurusan, Senat Mahasiswa, dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Dapur Seni meriahkan Tasik Creative Festival (TCF) 2016. Dalam acara yang digelar selama empat hari berturut-turut tersebut, mahasiswa BSI berpartisipasi dalam lomba kreatif dengan menyuguhkan seni tari jaipong dan alat musik tradisional angklung.
Tidak hanya itu, BSI juga turut serta pada karnaval budaya yang digelar pada penutupan TCF 2016. Festival yang mengangkat industri kreatif kota Tasikmalaya, Jawa Barat, ini berlangsung di sepanjang Jalan Haji Zaenal Mustofa, Cihideung – Tasikmalaya, sejak Kamis (06/10/2016) hingga Ahad (09/10/2016).
Serangkaian acara yang digelar adalah pagelaran seni budaya sunda, pameran industri UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah), beragam lomba budaya dan kuliner kreatif yang ditutup dengan karnaval budaya.
Pada karnaval budaya di penutupan TCF 2016, Ahad (09/10/2016), BSI Tasikmalaya menampilkan wayang kulit Gatotkaca berukuran raksasa yang ditandu oleh enam orang mahasiswa. Gatotkaca ini adalah karya mahasiswa yang tergabung dalam UKM Dapur Seni BSI Tasikmalaya. Tak hanya Gatotkaca, mahasiswa berkostum tokoh anime superhero ‘Baymax’ dengan logo BSI di dada tampak gagah memeriahkan barisan karnaval BSI.
Pudir I Bidang Akademik BSI Tasikmalaya Deddy Supriyadi mengatakan, partisipasi BSI Tasikmalaya pada TCF 2016 ini semata-mata sebagai cara membangkitkan kebanggaan mahasiswa BSI Tasikmalaya terhadap kekayaan budaya Sunda dan industri kreatif lokal. “Selain itu juga persembahan budaya sunda oleh BSI Tasikmalaya untuk masyarakat Tasikmalaya,” ujar Deddy Supriyadi.
Tasik Creative Festival 2016 adalah kegiatan yang diinisiasi oleh Bank Indonesia dan didukung penuh oleh pemerintah kota dan kabupaten Tasikmalaya. Kegiatan ini disebut-sebut sebagai etalase dari Tasikmalaya Investment Expo and Conference (TIEC) 2016.