Selasa 11 Oct 2016 18:30 WIB

Burundi Larang Masuk Tiga Penyelidik HAM PBB

Konflik melanda Burundi (ilustrasi)
Foto: EPA/Dai Kurokawa
Konflik melanda Burundi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KIGALI -- Pemerintah Burundi melarang tiga penyelidik hak asasi manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) masuk ke wilayahnya, Senin (10/10). Kebijakan itu dianggap makin memperburuk hubungan antara negara di Afrika Timur dengan komunitas internasional, khususnya terkait kasus kerusuhan politik di sana.

Surat singkat dari Menteri Luar Negeri Alain Aime Nyamitwe menyebut tiga penyelidik yang terhubung dengan sebuah laporan, diterbitkan bulan lalu. Laporan itu mengidentifikasi petugas yang diduga memerintahkan penyiksaan atau pembunuhan oposisi politiknya.

Juru bicara PBB Stephane Dujarric di New York tampak cemas menanggapi pelarangan tersebut. "Penting bagi Burundi dan negara lain untuk bekerja sama dengan mekanisme HAM PBB termasuk para penyelidik di dalamnya," kata Dujarric.

Oposisi Presiden Burundi Pierre Nkurunziza mengatakan keputusannya memerintah hingga tiga periode tahun lalu melanggar aturan perundang-undangan serta kesepakatan damai yang mengakhiri perang saudara pada 2005. Presiden berdalih, pengadilan menjamin hal tersebut, tetapi kemenangannya dalam pemilihan umum diboikot oleh sebagian besar partai oposisi.

Pemerintah Burundi pekan lalu menolak keputusan PBB terkait pembuatan komisi pencarian fakta terhadap tersangka pembunuhan dan penyiksaan. Pembuatan komisi itu dianggap hanya berdasarkan keterangan satu pihak dalam satu peristiwa tertentu di negara Afrika.

Burundi juga mengumumkan rencananya menarik diri dari Pengadilan Pidana Internasional yang berpusat di Den Haag, Belanda. Langkah itu dilakukan enam bulan setelah jaksa mengumumkan akan menyelidiki aksi kekerasan yang menewaskan ratusan jiwa.

Jaksa Fatou Bensouda pada April mengatakan pengadilan akan menyelidiki kekerasan yang menewaskan setidaknya 450 orang dan memaksa ratusan ribu warga mengungsi ke luar negeri.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement