Selasa 11 Oct 2016 20:22 WIB

Gas Hemat Bahan Bakar KA 80 Persen

Rep: Yulianingsih/ Red: Israr Itah
Kereta api yang menggunakan bahan bakar gas alam cair (LNG) dari PT Pertamina (Persero).
Foto: foto istimewa
Kereta api yang menggunakan bahan bakar gas alam cair (LNG) dari PT Pertamina (Persero).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Penggunaan bahan bakar gas (Liquefied Natural Gas/LNG) untuk operasional kereta api (KA) diyakini bisa menghemat bahan bakar 80 persen dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar biodiesel selama ini.

Executive Vice President Balai Yasa Yogyakarta PT KAI Eko Purwanto mengatakan, data ini berdasarkan uji coba sementara. Uji coba tersebut merupakan kerjasama PT KAI dengan PT Pertamina Persero. 

"Selain itu lebih ramah lingkungan," ujarnya di Balai Yasa Yogyakarta saat uji coba penggunaan gas sebagai bahan bakar operasional KA pembangkit, Selasa (11/10).

Dalam uji coba tersebut, KA pembangkit menggunakan bahan bakar LNG 500 kilogram. LNG untuk bahan bakar KA ini dikirim khusus dari Bontang.

Bahan bakar ini  bisa digunakan untuk perjalanan KA rute Yogya-Surabaya PP (pulang-Pergi) atau sama dengan rute Surabaya-Jakarta satu kali perjalanan dengan jarak 700-800 kilometer.

Menurutnya, pihaknya tidak menggunakan KA pembangkit khusus untuk ujicoba penggunaan bahan bakar LNG tersebut. "KA-nya sama hanya bahan bakarnya saja yang berbeda karena membawa tabung untuk LNG," ujarnya.

Sementara itu Vice President LNG PT Pertamina Persero Didik Sasongko mengatakan, uji coba penggunaan LNG untuk bahan bakar KA ini baru pertama kali dilakukan di Indonesia bahkan di Asia. 

Sebelumnya kata dia,  Pertamina sudah melakukan uji coba penggunaan LNG untuk bahan bakar truk milik perusahaan perkebunan dan tambang di Kalimantan. "Ini baru uji coba di KA pembangkit, harapannya April 2018 akan kita coba di KA komersial," ujarnya.

Diakuinya kegiatan ini merupakan bagian dari program konversi penggunaan High Speed Diesel (H4SD) menjadi LNG di Indonesia. Langkah ini merupakan dukungan kedua BUMN dalam mendorong pemanfaatan LNG untuk transportasi.

‬"‪Sinergi ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan kedua perusahaan yang dilaksanakan pada 28 Agusuts 2015 lalu, dimana kerja sama tersebut meliputi berbagai bidang salah satunya program konversi penggunaan HSD menjadi LNG," ujarnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement