REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perwakilan FIFA dan AFC memastikan bakal hadir di Kongres PSSI di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Mereka bakal hadir di lokasi kongres dua hari sebelum pembukaan pertemuan tingkat tinggi pemilik suara pada anggota federasi sepak bola nasional tersebut.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Tony Apriliani mengungkapkan, kepastian hadirnya delegasi sepak bola internasional tersebut pada 15 Oktober mendatang menguatkan legalitas penyelenggaraan kongres di Makassar. Rapat perdana antara PSSI bersama delegasi FIFA dan AFC di lokasi kongres akan membahas persoalan baru antara Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan PSSI soal lokasi kongres.
"Mereka (FIFA dan AFC) positif hadir tanggal 15 Oktober. FIFA juga AFC menginginkan kongres 17 Oktober tetap di tempat yang sudah diputuskan PSSI," ujar Tony di Jakarta, Selasa (11/10).
Diterangkan Tony, bakal ada konsekuensi yang akan diterima PSSI jika menggeser lokasi kongres yang semula sudah disetujui oleh FIFA dan AFC. Menurut dia, konsekuensi tersebut bisa diminimalisasi dan dipahami Kemenpora dan PSSI.
Tony menerangkan, sebetulnya PSSI tak keberatan atas rekomendasi kongres di Yogyakarta seperti yang diinginkan oleh Kemenpora. Hanya, kata dia, hasil komunikasi antara Sekjen PSSI Azwan Karim dengan FIFA dan AFC mengingatkan agar PSSI taat aturan.
Dikatakan Tony, FIFA dan AFC menyampaikan, pemindahan lokasi kongres tak serta merta dapat dilakukan. Sebab, regulasi FIFA dan AFC menerangkan, pemindahan lokasi kongres harus diajukan federasi selambatnya 40 hari sebelum kongres digelar.
Sebab itu, dikatakan Tony, menjadi penting bagi PSSI dan Kemenpora agar menyelamatkan muka Indonesia dari inkonsistensi keputusan lokasi kongres yang sudah dibuat sendiri.
"Yang paling penting itu kita selamatkan dulu sepak bola Indonesia ini di hadapan FIFA dan AFC. Apa mau kita disanksi lagi?" kata dia.