REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Jembatan alternatif akan segera dibangun untuk mengatasi amblesnya jembatan Putrapinggan di Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) selaku penanggungjawab menargetkan jembatan itu selesai dalam waktu sepekan.
Petugas pelaksana Kemenpupera Muhammad Rifki memperkirkan pengerjaan jembatan alternatif memerlukan waktu sepakn. Namun, ia mengingatkan pembangunan bisa berlangsung lebih lama menyesesuaikan cuaca ketika proses pengerjaan.
Lewat pantauan Republika.co.id, terdapat tiga truk kontainer pengangkut material pembangunan jembatan alternatif yang tiba di lokasi. Nantinya, akan dibangun bailey, jembatan dengan rangka baja ringan berkualitas tinggi.
"Kami perkirakan satu pekan untuk pemasangan secara keseluruhan. Tapi kalau hujan terus bisa lebih, ini pengerjaannya juga dipengaruhi cuaca," katanya saat meninjau lokasi, Selasa (11/10).
Ia menerangkan pembangunan bailey dimulai dengan pemasangan pondasi awal berupa tiang pancang. Ia menyebut setidaknya memerlukan waktu dua hari hanya untuk pengerjaan fondasi. Sebab, pemasangan tiang pancang harus menyesuaikan kondisi kontur tanah sungai Ciputrapinggan yang berada di bawah jembatan.
"Kendala buat kami itu masalah kontur dasar sungai yang belum kami ketahui. Jadi, membutuhkan waktu untuk menyesuaikan dengan kondisi sungai, ya mungkin bisa dua hari ya untuk pengerjaannya, itu pun yang ngerjain lebih dari satu tim," ujarnya.
Usai pemasangan tiang pancang maka pembangunan diteruskan penyusunan badan jembatan bailey. Setelah itu barulah pemasangan papan pijakan sementara agar kendaraan bisa melintas.
"Kalau sudah ada papan, kendaraan baru bisa melintas," ucapnya.