Rabu 12 Oct 2016 14:19 WIB

71 Tahun Merdeka, Hubungan Indonesia-Inggris Menguat

Indonesia dan Inggris
Indonesia dan Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kedutaan Besar Republik Indonesia di London menyelenggarakan Resepsi Diplomatik dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-71 Kemerdekaan Republik Indonesia dan Ulang Tahun TNI.

Acara yang bertempat di Hotel Churchil London tersebut dihadiri anggota dewan Richard Graham, utusan Perdana Menteri Inggris untuk Urusan Perdagangan dengan Indonesia dan Komunitas ASEAN yang bertindak sebagai Tamu Kehormatan.

Acara resepsi diplomatik tersebut dihadiri tidak kurang dari 250 orang, terdiri dari sejumlah duta besar, atase pertahanan dan kalangan diplomatik, pejabat dari kalangan Pemerintah Inggris, pengusaha serta mitra kerja KBRI London.

Dalam sambutannya, Dubes RI untuk Kerajaan Inggris dan Irlandia, Dr Rizal Sukma, menyampaikan rentang waktu 71 tahun telah mengantarkan Indonesia sebagai bangsa yang besar, tetap berpegang teguh pada falsafah bangsa Indonesia, Pancasila, berkomitmen untuk mensejahterakan masyarakatnya serta terus berupaya ikut melaksanakan ketertiban dunia. "Indonesia juga mempromosikan perdamaian dunia sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945," jelasnya dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (12/10). 

Sukma menegaskan, 71 tahun merdeka, Indonesia telah menunjukan kepada dunia betapa kuatnya pertahanan bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan dunia. Suatu bentuk pertahanan yang memperkokoh keyakinan bangsa Indonesia untuk bisa memberikan stabilitas dan kesejahteraan 255 juta penduduk Indonesia.

Indonesia saat ini juga telah bertransformasi menjadi suatu entitas ekonomi modern dengan fondasi demokrasi yang kokoh, membangun kekuatan geopolitiknya sebagai kunci stabilitas dan kesejahteraan Asia Tenggara. Indonesia sedang meneguhkan posisinya sebagai global maritime fulcrum antara kawasan Pasifik dan Samudra India.

Sebagai anggota G-20, Indonesia ikut berkontribusi dalam memberikan solusi atas berbagai permasalahan dunia. Lebih jauh, demi meningkatkan peran dalam konteks global, Indonesia telah menyatakan keinginannya untuk menjadi negara anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada tahun 2019.  

Dalam konteks bilateral, Dubes Rizal Sukma, mengatakan Indonesia memandang Inggris sebagai mitra strategis yang penting . Hubungan bilateral yang sudah terbina sejak 1949, menunjukan indikasi positif, dengan kecenderungan semakin kuat dan dekat dari tahun ke tahun.

Kondisi ini sangat baik untuk memberikan kesempatan kepada kedua negara untuk terus mengembangkan dan meningkatkan peluang kerjasama dalam berbagai bidang di masa datang.

Diakhir sambutan, Dubes Rizal Sukma mengajak semua yang hadir dalam acara resepsi diplomatik tersebut untuk bersulang untuk Ratu Inggis dan demi semakin kuatnya hubungan bilateral Indonesia-Inggris.

Pada acara tersebut, Utusan Perdana Menteri Inggris untuk urusan Perdagangan Indonesia dan Komunitas ASEAN, Richard Graham, MP juga menyampaikan kata sambutan yang mengatakan Indonesia merupakan negara yang penting di kawasan Asia Tenggara dan mitra strategis Inggris. Richard Graham, MP juga menilai begitu banyaknya peluang kerja sama yang bisa dikembangkan antara Indonesia dan Inggris dengan melihat perkembangan sosial, politik dan ekonomi Indonesia yang semakin baik.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement