Rabu 12 Oct 2016 18:31 WIB

Keagungan di Balik Nama Madinah

Rep: Syahruddin el-Fikri/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Kota Madinah pada 1202 H/1790 M.
Foto: Ali Kazuyoshi Nomachi/Almadinah Al Munawarah/ca
Ilustrasi Kota Madinah pada 1202 H/1790 M.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peristiwa sejarah terpenting di Kota Yatsrib terjadi pada Tahun 622 M, yaitu ketika penduduk kota itu menerima kehadiran Nabi Muhammad SAW. Sejak saat itu, nama Yatsrib diganti oleh Nabi SAW menjadi al-Madinah al-Munawwarah. Kemudian beliau memohon kepada Allah ketentraman dan keberkahan atas kota tersebut.

(Baca: Madinah, Kota Penuh Cahaya)

Penduduk Madinah terkenal ramah, berperangai halus, dan berakhlak mulia. Sejak kedatangan Islam ke kota itu, hubungan sosial masyarakat terjalin dengan baik berdasarkan tuntunan Islam. Corak kehidupan mereka pun jauh dari nuansa keras, berbeda dengan model kehidupan suku-suku Arab di sekitarnya.

(Baca Juga: Yastrib dan Lahirnya Piagam Madinah)

Hal itu disebabkan karena tuntunan hidup bermasyarakat dan beragama mereka tidak hanya bersumber dari tradisi Nabi SAW, tetapi juga langsung dari Alquran. Allah menyebut kata Madinah dan penduduknya beberapa kali di dalam Alquran. Di antaranya di dalam surah at-Taubah ayat 101 dan 120, surah al-Ahzab dalam ayat 60, surah al-Hasyr di ayat 9, dan surah al-Munafiqun di ayat 8.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement