Rabu 12 Oct 2016 17:22 WIB

Dikira Jabat Tangan Pria, Wakil Presiden Iran Diminta Mundur

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Masoumeh Ebtekar
Foto: Youtube
Masoumeh Ebtekar

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Wakil Presiden Iran, Masoumeh Ebtekar diminta mundur dari jabatannya setelah tertangkap kamera sedang berjabat tangan dengan seorang politikus Jerman yang dikira adalah pria. 

Padahal, Ebtekar berjabatan dengan Menteri Lingkungan Jerman yang berjenis kelamin wanita, yaitu Barbara Hendriks di sebuah pertemuan.

Saat itu Hendriks memang berpenampilan seperti pria dengan setelah jas dan rambut pendek. Sementara Iran melarang seorang wanita menyentuh pria yang bukan muhrim.

"Jabat tangan ini (menciptakan) keributan untuk beberapa jam di media dan jejaring sosial. Mereka pikir #MenteriJerman itu adalah seorang pria #Iran," tulis seorang jurnalis lokal, Sadegh Ghorbani seperti dikutip dari Independent.

Iran dan Jerman mengadakan pertemuan untuk membahas masalah nuklir Iran dan sanksi yang telah dihapuskan. Meski demikian, pertemuan Jerman dengan Iran menuai kritik karena isu homofobia, mengingat Hendricks merupakan menteri Jerman pertama yang menyatakan diri sebagai LGBT.

Ebtekar terkenal di negara-negara barat sejak 1979 ketika dia menjadi juru bicara mahasiswa Iran yang menyerbu kedutaan besar AS dan mengambil 52 sandera diplomat. Saat ini, Ebtekar menjadi tokoh reformis terkemuka dan menjadi wanita pertama yang menjadi Wakil Presiden Iran.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement