Rabu 12 Oct 2016 22:26 WIB

Kepahlawanan Aiptu Aris Lumpuhkan Perampok Berbuah Penghargaan dari Kapolri

Rep: Kabul Astuti/ Red: Karta Raharja Ucu
Kapolri Tito Karnavian mengikuti  upacara penyematan tanda Bintang Bhayangkara Utama  di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (7/10).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Kapolri Tito Karnavian mengikuti upacara penyematan tanda Bintang Bhayangkara Utama di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (7/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Pol Tito Karnavian memberikan penghargaan kepada anggota Babinkamtibmas Kelurahan Jaticempaka, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi, Aiptu Aris Rachman. Penghargaan itu diberikan atas keberanian Aris menghadapi kasus perampokan bersenjata api.

"Saya memberikan penghargaan kepada dua anggota. Satu dari Polres Metro Bekasi Kota, yang kedua dari Tangerang Kota karena mereka saya anggap berprestasi. Satu melumpuhkan kasus perampokan, tembak-tembakan... Yang kedua kasus pencurian kendaraan bermotor," kata Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, di hadapan awak media, Selasa (11/10).

Tito menuturkan, Aiptu Aris terlibat aksi tembak-tembakan ketika menangkap komplotan pelaku perampokan di Jalan Wadas, Jaticempaka, Pondokgede, Kota Bekasi, awal Oktober lalu.

Pelaku sempat menembak terlebih dahulu, namun gagal karena pelurunya tersekat. Aiptu Aris lantas balas menembak. Satu kali tembakan, pelaku jatuh dan berhasil dilumpuhkan.

Menurut Tito, aksi yang dilakukan Aiptu Aris merupakan sebuah prestasi yang luar biasa. Kapolri mengatakan, sebetulnya bisa saja anggota Babinkamtibmas tersebut pergi begitu saja untuk mencari aman.

Dia tahu pelaku perampokan membawa senjata api. Tapi, dia berani mengambil risiko untuk menghadapi pelaku, kemudian terlibat aksi tembak-tembakan.

"Nah, ini bagi saya prestasi yang luar biasa. Kenapa? Karena mereka memberikan darma bakti dengan tulus sebagai polisi untuk melindungi, mengayomi masyarakat," kata Tito. Menurut Tito, ini semua bukan kebetulan, melainkan kehendak dari Allah SWT.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement