REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Seorang pria penggila teknologi realitas maya asal Newcastle, Australia membuka sebuah studio khusus untuk teknologi yang kini mulai marak digunakan tersebut.Seniman digital dari Hunter, negara bagian New South Wales, sedang mempersiapkan membuka studio virtual reality, yang diyakini akan menjadi yang pertama di Australia.
Virtual reality, dikenal juga dengan istilah realitas maya, adalah teknologi khusus di mana pengguna memakai sejenis gadget berbentuk kacamata dan headphone untuk kemudian larut dalam kehidupan dunia komputer.
Efek-efek didengarkan melalui headphone, sementara lewat 'kacamata' bisa melihat gambar-gambar beresolusi tinggi dari lokasi virtual. Teknologi ini sangat sensitif terhadap gerakan, jika pengguna bergerak, dunia komputerisasi yang ditampilkan dalam 'kacamata' pun akan ikut bergerak.
Sejumlah versi dari teknologi virtual reality sekarang sudah digunakan dalam permainan komputer, pendidikan, desain arsitektur, dan bahkan sejumlah media di Australia, seperti ABC.
Kegemaran terhadap teknologi baru
Andy Gallagher mempelajari seni digital saat ia berada di universitas. Ia telah lama memiliki minat pada teknologi baru.
"Video, animasi, dan sekarang virtual reality - saya selalu berusaha memperbaharui pengetahuan saya dengan semua yang terjadi. Ketika virtual reality semakin nyata, dari yang tadinya hanya saya baca, saya pun harus mencobanya. Setelah mencobanya, saya rasa harus lebih banyak orang yang juga merasakannya," katanya.
"Bagi saya ini seperti terlarut, belari yang tidak dapat diulangi, seperti saat Anda sedang menonton video komersial atau YouTube. Jika Anda menonton layar 2D [dua dimensi], benar-benar berbeda rasanya setelah memakai headset dan berada di tempat dimana pengembangnya ingin membawa Anda. Bisa di mana saja, hebat sekali," katanya.