Kamis 13 Oct 2016 16:09 WIB

Megawati Minta Dukungan Soal Arsip KTT Non-Blok

Red: Agung Sasongko
Megawati saat menjadi pembicara kunci di Forum Kebudayaan Dunia (World Culture Forum/WCF) 2016 di Nusa Dua, Bali, Rabu (13/10).
Foto: istimewa
Megawati saat menjadi pembicara kunci di Forum Kebudayaan Dunia (World Culture Forum/WCF) 2016 di Nusa Dua, Bali, Rabu (13/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia sedang memperjuangkan arsip KTT Non Blok pertama tahun 1961 di Beograd untuk ditetapkan sebagai Memory of The World oleh UNESCO. Yang sudah berhasil diperjuangkan menjadi Memory of The World oleh Unesco adalah arsip Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 di Bandung.

Hal ini dijelaskan Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri saat menjadi pembicara kunci di Forum Kebudayaan Dunia (World Culture Forum/WCF) 2016 di Nusa Dua, Bali, Rabu (13/10). "Kami mengharapkan dukungan saudara semua," pinta Megawati.

Kata Megawati, Indonesia berkeyakinan, dengan menjadikan KTT Beograd sebagai memori dunia, merupakan langkah penting untuk meyakinkan dunia untuk menjauhi konflik. "Ini demi memberi keyakinan pada kita semua, bahwa cara damai dan diplomasi kebudayaan adalah jalan terbaik dalam menyelesaikan setiap konflik dalam hubungan antar bangsa," tandasnya.

Lebih jauh, Megawati menilai pengakuan atas arsip KTT Gerakan Non Blok yang dilaksanakan di era Presiden Soekarno itu, adalah bagian dari pengakuan dunia atas kebenaran sejarah. "Kita tidak boleh menjadi kaum yang ahistoris. Sejarah adalah kekayaan kebudayaan manusia, yang menjadi modal sekaligus pisau analisa, untuk kehidupan yang lebih baik di masa sekarang dan yang akan datang," ulasnya.