REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Konsep kebudayaan harus berkontribusi menciptakan perdamaian dunia. Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Megawati Sukarnoputri mengatakan budaya dapat menerobos ruang beku dalam relasi global yang saat ini lebih diwarnai kepentingan modal dan kekuasaan semata.
"Diplomasi kebudayaan adalah jalan terbaik dalam menyelesaikan setiap konflik dalam hubungan antarbangsa," katanya dalam Forum Kebudayaan Dunia (WCF) 2016 di Nusa Dua, Kamis (13/10).
Indonesia, menurut presiden wanita pertama ini mencontohkan Indonesia dan beberapa negara berhasil memperjuangkan dan mengonsolidasikan arsip Konferensi Asia Afrika (KAA). Arsip ini telah ditetapkan lembaga PBB, Unesco sebagai Memori Dunia.
"Saat ini kami tengah memperjuangkan arsip Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Nonblok pertama untuk ditetapkan sebagai Memori Dunia oleh UNESCO tahun ini," ujarnya.
Jalan kebudayaan membawa kebebasan, bukan hanya dalam konteks kemerdekaan. Politik kebudayaan juga menjadi kunci terwujudnya demokrasi politik dan ekonomi. Kebudayaan adalah alat perjuangan untuk mencapai kemerdekaan sejati bagi bangsa yang benar-benar merdeka.
Menurut Megawati, bangsa yang merdeka ada di konsep Tri Sakti, yaitu berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Bangkitnya kebudayaan bisa membawa pencerahan dan gelombang perubahan yang berprikemanusiaan, berkeadilan sosial, serta berbasis pada alam dan ekosistem.