REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pelajar, Tri Wibowo tewas ditembak saat ikut tawuran yang terjadi di Jalan Raya Kodau, depan gang H Porot RT 05 RW 03 Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Ahad (9/10), kemarin. Tiga tembakan dari senapan angin itu menembus badan dan kepala korban. Tidak hanya Tri, korban lainnya yang terkena tembak juga mengalami kritis, yaitu Paul Martin Manurung.
"Korbannya Tri Wibowo, pelajar, meninggal dunia. Kedua Paul Martin Manurung, warga Kelurahan Mustika Sari Bantar Gebang Kota Bekasi. Korban ini dirawat di RS Polri Kramat Jati," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono di Mapolda Metro Jaya, Kamis (13/10).
Saat ini, kata Awi, unit Jatanras sudah berhasil menangkap pelaku yang menembak kedua korban itu, yaitu Hamzah Khanaini Alias Anjas. "Unit 1 Jatanras pimpinan AKP Hendro Sukmono telah melakukan penangkapan pelaku," ucap Awi. Mereka dikenakan pasal pasal 351 ayat 3 atau 338 KUHP.
Awi menjelaskan, kejadian tersebut bermula saat warga mendengar letusan senjata di Jalan Raya Kodau depan gang H Porot RT 05 RW 03 Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi. "Korban Tri Wibowo punya dendam dengan anak-anak Rawa Bogo (Poncol), selanjutnya mengajak anak-anak gengster 24 Cipayung, Genk Kampung Raden, Genk Tangki Boy menyerang anak-anak Rawa Bogo," kata Awi.
Sekitar pukul 03.30 WIB, teman-teman Tri Wibowo pergi dari Kampung Sawa menggunakan 20 unit sepeda motor sambil membawa senjata tajam berupa jenis celurit untuk menyerang anak Rawa Bogo yang sedang nongkrong di depan gang H. Porot. "Sesampainya di TKP korban turun dan mengacungkan sajam jenis celurit ke anak-anak Poncol yang ada di TKP. Mengetahui diserang, anak-anak Poncol melakukan perlawanan," kata Awi.
Karena melihat jumlah yang menyerang lebih banyak, anak-anak Poncol berlarian masuk ke kampung melalui gang H. Porot. Namun korban dan gerombolannya tetap mengejar masuk gang H Porot. "Melihat hal tersebut pelaku yang posisi rumahnya berada di dekat gang H Porot langsung keluar dengan membawa satu buah senapan angin jenis PCV dan langsung menembakkan ke arah korban sebanyak tiga kali," kata dia.
Tembakan itu mengenai badan korban dan tembus hingga ke belakang, sedangkan satu tembakan lagi mengenai kepala sebelah kiri. Kemudian korban oleh saksi dibawa ke rumah sakit ibu dan anak di kelurahan Jatiraden Kecamatan Jaka Sampurna Pondok Gede, Kota Bekasi dan dirujuk ke RS Polri Kramat Jati.
"Sekitar pukul 04.30 WIB akhirnya korban meninggal dunia. Sedangkan korban Paul Martin Manurung dirawat di RS. Polri Kramat Jati diruang ICU sedangkan kondiisnya masih sadar dan dilakukan operasi pada hari Selasa tanggal 10 Oktober 2016," kata Awi mengatakan.