Kamis 13 Oct 2016 20:48 WIB

Jihad Ekonomi Ala Ustaz Valentino Dinsi

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Ketua JMPI sekaligus Pimpinan Majelis Ta'lim Wirausaha (MTW) Valentino Dinsi bersama Pimred Republika saling bertukar cindera mata usai melakukan kunjungan di Kantor Republik, Jakarta, Kamis (13/10).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua JMPI sekaligus Pimpinan Majelis Ta'lim Wirausaha (MTW) Valentino Dinsi bersama Pimred Republika saling bertukar cindera mata usai melakukan kunjungan di Kantor Republik, Jakarta, Kamis (13/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonomi merupakan aspek perjuangan yang kadang terlupakan umat Islam di Indonesia. Padahal, itu merupakan satu aspek jihad paling penting pada era globalisasi.

Pimpinan Majelis Taklim Wirausaha (MTW), Ustaz Valentino Dinsi, mengatakan, ikhlas adalah satu komponen yang seharusnya tidak boleh dilupakan pengusaha Muslim. Ia menilai, itu merupakan satu perbedaan mendasar yang membedakan seorang Muslim, karena bisa melindungi orang dari godaan setan.

"Berdoalah selalu agar tetap ikhlas dan tidak cinta dunia, itu jihad ekonomi yang sebenarnya," kata Ustaz Valentino saat bersilaturahim ke Republika, Kamis (13/10).

Valentino menuturkan, umat Islam seharusnya mengetahui janji yang diucapkan setan untuk senantiasa mengganggu manusia dari segala arah, seperti depan, belakang, kanan, dan kiri. Namun, seorang Muslim harus mengingat ucapan setan yang mengikuti janji tersebut, kalau godaan tidak mempan terhadap orang-orang yang ikhlas.

Selain itu, Valentino menekankan, Muslim harus memiliki keyakinan terhadap Allah SWT, sehingga apa yang dikerjakan senantiasa tidak selalu berorientasi kepada uang. Menurut dia, apa pun jalan yang tengah dijalani seorang manusia sudah pasti merupakan rencana dari Allah SWT, terlebih saat melakukan sebuah usaha.

Valentino mengingatkan, banyak pengusaha Muslim di Indonesia yang mengalami kegagalan mengembangkan usahanya tersebut. Pasalnya, banyak pengusaha yang sejak awal sudah gagal menentukan siapa target dari usahanya, serta nilai yang dimiliki dari produk-produk yang dihasilkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement