REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Thailand menetapkan masa berkabung selama satu tahun setelah kepergian Raja Bhumibol Adulyadej pada Kamis (13/10). Penetapan itu diumumkan oleh Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha bagi pejabat pemerintahan.
Prayuth menyerukan semua kantor pemerintahan dan lembaga pendidikan untuk memasang bendera setengah tiang selama 30 hari. Rakyat Thailand diminta ikut bergabung menyatakan rasa duka selama masa berkabung.
Raja Bhumibol Adulyajed (88 tahun) mengembuskan napas terakhirnya di sebuah rumah sakit di Bangkok. Kepergian Bhumibol mengakhiri tujuh dekade kepemimpinannya sebagai raja.
Baca juga: Raja Thailand Embuskan Napas Terakhir
Selama sakit, Raja Bhumibol mendapatkan perawatan intensif dari dokter karena di otaknya terdapat cairan. Ia juga menderita infeksi paru-paru. Kerajaan menyatakan kondisinya memang tak stabil akhir-akhir ini.
Raja Bhumibol menjadi pemersatu dan Bapak Negara bagi Thailand. Ia telah berulang kali dikudeta sejak naik tahta pada 1946, di usia 18 tahun.
Selama memimpin kerajaan selama 70 tahun, Raja Bhumibol telah terjadi 20 kali kudeta di Thailand. Kudeta terakhir dilakukan junta militer pada Mei 2014, namun monarki tetap dibiarkan ada.