Jumat 14 Oct 2016 14:04 WIB

5.400 Siswa Miskin Lebak Gratis Biaya Pendidikan

Bantuan Siswa Miskin
Foto: Antara
Bantuan Siswa Miskin

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Sebanyak 5.400 siswa SMA/SMK Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, dari keluarga miskin, digratiskan biaya pendidikan. Langkah ini guna mendukung program 'Lebak Pintar' yang digulirkan pemerintah daerah.

"Semua siswa yang memperoleh biaya pendidikan gratis itu, dibiayai oleh APBD setempat," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Lebak, Wawan Ruswandi, Jumat (14/10).

Wawan mengatakan, pemda komitmen mendukung pendidikan melalui 'Lebak Pintar' untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM), juga mendongkrak nilai angka partisipasi kasar (APK) di atas nasional yakni 70 persen. "Selain itu, juga menerbitkan peraturan daerah nomor 2 tahun 2010 tentang wajib belajar selama 12 tahun," katanya.

Karena itu, dia meminta, anak-anak dari keluarga tidak mampu bisa melanjutkan pendidikan di jenjang SMA/SMK dengan gratis. "Kami tidak mau mendengar alasan anak-anak putus sekolah lagi," katanya.

Menurut Wawan, pemerintah daerah menggelontorkan anggaran pendidikan gratis SMA/SMK sebesar Rp 5,4 miliar dan mereka siswa menerima bantuan Rp 1 juta/siswa. Bantuan pendidikan tersebut diharapkan tidak ditemukan kembali anak putus sekolah.

Dikatakan Wawan, pemerintah terus melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah agar siswa lulusan SMP/MTs dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA/SMK. Saat ini, jumlah siswa lulusan SMP/MTs yang tidak melanjutkan ke tingkat SMA/SMK cukup tinggi.

Dengan program 'Lebak Pintar' itu, katanya, diharapkan warga Lebak ke depan rata-rata lulusan pendidikan SLTA. Pemerintah daerah tahun ajaran 2015-2016 mengalokasikan dana untuk siswa miskin sebanyak 5.400 orang. "Kami minta siswa miskin bisa mengenyam pendidikan hingga lulus sampai tingkat SMA/SMK," ujarnya.

Kepala SMAN 1 Warunggunung Kabupaten Lebak Tuti Tuarsih mengatakan, pihaknya juga menggratiskan siswa miskin yang mendapat bantuan Pemkab Lebak dan Kementerian Pendidikan Nasional dengan program BSM. Dana subsidi tersebut di antaranya untuk pengadaan buku, iuran sekolah, dan lainnya. "Kami menggratiskan siswa dari keluarga miskin 120 orang," katanya.

Sementara itu, Ita (17) siswa SMAN 1 Warunggunung Kabupaten Lebak mengaku senang biaya pendidikan ditanggung oleh pemerintah daerah sehingga bisa melanjutkan pendidikannya. Dia mengaku, apabila tidak digratiskan biaya pendidikan itu kemungkinan putus sekolah, karena orangtua tidak mampu sebagai buruh tani. "Kami cukup terbantu dengan sekolah gratis itu," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement