REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Institute of Democracy and Education (IDE) yang berada di kawasan Cina, Virlyana Ananda mengatakan, bangsa Indonesia sering disebut sebagai bangsa yang kaya. Baik kaya sumber daya alam maupun budayanya.
"Kita mempunyai ratusan suku bangsa dengan ratusan bahasa dan adat istiadat dari Sabang sampai Merauke. Begitu beragamnya bangsa Indonesia, seorang diplomat Arab bahkan menyebut Indonesia sebagai miracle nation atau bangsa yang ajaib karena dalam kemultiragaman itu kita bisa bersatu," kata dia dalam keterangannya Jumat (14/10).
Sebaliknya, ujar Virly, bangsa arab yang satu macam justru terbelah menjadi 17 negara. Sesungguhnya keajaiban Indonesia itu justru terletak pada nilai dan keyakinan yang sama di seluruh Indonesia.
Meskipun budayanya beraneka ragam, namun jika dipelajari dengan seksama, semangat dan nilai yang terkandung dalam budayanya di seluruh nusantara sebenarnya sama, yaitu nilai kebersamaan, kegotongroyongan, syukur kepada Tuhan dan kebajikan hidup. Nilai itulah yang menjadi identitas kita bersama.
"Nilai itulah puncak dari seluruh budaya daerah yang menjadi budaya nasional. Selain itu tentu saja setiap daerah punya ciri khas masing-masing yang tergambar dari corak dan ragam unsur-unsur kebudaya mereka."
Oleh karena itu, kata Virly, kita perlu melestarikan budaya yang ada. Bukan hanya menguatkan identitas keindonesiaan kita tetapi juga akan menjadi sumber kesejahteraan bangsa dengan memanfaatkannya sebagai sumber inspirasi dalam ekonomi kreatif.
Inilah yang dilakukan oleh Jepang, Thailand dan negara-negara yang maju dalam dunia pariwisata dan ekonomi kreatif. "Sayang sekali jika generasi muda menyia-nyiakan warisan yang demikian luhur dan berharga ini."
Untuk melestarikan budaya dan seni Indonesia, generasi muda harus membuktikan kesadaran mengenai identitas dan kekayaan tradisional Indonesia masih dimiliki oleh generasi muda. "Menjadi tugas kita untuk menyebarkan kesadaran dan semangat itu."