REPUBLIKA.CO.ID, IRAK -- Pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) meningkatkan serangan udara disekitar kota Mosul yang saat ini dikuasai oleh kelompok militan ISIS. Langkah ini dilakukan untuk merebut kembali Mosul, kota yang menjadi basis utama kelompok militan ISIS di Irak.
Dalam sebuah pernyataan, pasukan koalisi menyebutkan pesawat mereka telah melakukan lebih dari 50 serangan udara yang menargetkan kelompok militan ISIS di daerah Mosul selama dua pekan terakhir.
"Kami telah mengintensifkan upaya kami tepat di dalam dan sekitar Mosul," kata Kolonel John Dorrian, juru bicara koalisi pimpinan AS, dikutip Ekurd Daily, Jumat (14/10).
Pasukan darat Irak berpindah ke selatan dan timur Mosul. Sementara, pangkalan udara Qayara di selatan Mosul tetap menjadi basis utama operasi, konvoi tentara Irak, termasuk unit pasukan khusus elite. "Semua pergerakan pasukan sekarang terkait dengan operasi Mosul," kata tentara Irak Brigjend Firas Bashar yang bertugas di sebuah pangkalan militer Irak di Makhmour.
Operasi untuk merebut kembali Mosul ini diharapkan dapat berjalan lancar. Pasukan Irak dan koalisi mengatakan operasi ini akan membutuhkan sekitar 30 ribu tentara untuk merebut kembali kota yang telah berada di bawah kendali ISIS selama lebih dari dua tahun.