REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menjelang pembukaan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV/2016 Jawa Barat sore ini (15/10), kirab api dilakukan dan diarak di Kota Bandung. Api obor yang diambil dari sumber api alam yang berasal dari Desa Majakerta untuk kali ini diusung dengan makna berbeda.
Kirab api Peparnas sengaja diusung dengan makna mencerminkan kesetaraan karena gelaran ajang olahraga tersebut diikuti oleh atlet difabel.
"Kirab api Peparnas 2016 diarak oleh atlet paralimpik legendaris Indonesia seakan ingin membuktikan akan adanya kesetaraan yang diinginkan," kata Ketua Umum Panitia Besar Peparnas XV/2016 Ahmad Heryawan di Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu (15/10).
Api Peparnas 2016 disebut menjadi harapan bagi para atlet agar terus semangat dalam meraih prestasi dalam ajang olahraga tersebut. Api obor tersebut selanjutnya akan dibawa ke Stadion Siliwangi sebagai tempat pembukaan Peparnas XV/2016.
Heryawan menyatakan Peparnas XV/2016 bertujuan untuk memberikan penghormatan terhadap atlet paralimpik. "Kami berharap ajang ini bisa melahirkan atlet-atlet paralimpik baru yang bisa membawa harkat dan martabat bangsa," ujar Heryawan.
Tak hanya itu, Paralimpik 2016 juga diharapkan bisa membuat sejarah terbaik dalam serangkaian gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 dan Peparnas XV di Jawa Barat. Heryawan menginginkan, Jawa Barat bisa tercatat dengan tinta emas sebagai penyelenggara Peparnas terbaik.
Kirab api Pepanas setelah dinyalakan oleh Heryawan, diberikan langsung kepada dua atlet difabel legendaris. Keduanya yaitu Ika Damayanti atlet difabel asal Bandung yang penah meraih medali emas di Special Olympic Word Games 2015 dalam cabang olahraga bulu tangkis di Amerika Serikat dan Abdul Kholiq atlet asal Bandung yang pernah mewakili Indonesia pada Kejuaran Internasional Tenis Meja di Taiwan pada 1999.
Rute kirab api Peparnas 2016 akan diarak dari Gedung Sate menuju Jalan Diponegoro, Jalan Ir. Juanda, Jalan Merdeka, melintasi BIP, Jalan Aceh, Jalan Lombok dan menuju Stadion Siliwangi.