REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada umumnya, penyebaran agama Islam di kawasan tertentu dilakukan oleh para pendatang, entah pedagang ataupun ulama. Namun, hal tersebut tak berlaku bagi Vanuatu. Islam dikenal di negeri ini bukan karena jasa para pendatang, melainkan karena menjemputnya ke negeri Muslim.
(Baca: Senyum Merekah Wajah Muslim Vanuatu)
Seperti dikatakan Sekretaris Jenderal Vanuatu Islam Society, Mustapha Kalaos, Islam pertama kali masuk ke Vanuatu, tepatnya di Desa Melle, pada 1978 lewat seorang tokoh bernama Hussein Nabanga. Lima tahun sebelumnya, Nabanga pergi ke India untuk mengikuti kursus singkat penerjemahan Injil.
(Baca Juga: Semangat Beribadah Muslim Vanuatu)
Namun tak disangka, ia justru mengenal Islam di sana dan memutuskan menjadi Muslim. Saat pulang ke Vanuatu, ia kemudian menyebarkan agama barunya kepada warga Desa Melle. "Sejak tahun 1978 itulah, dimulai dari Melle, di mana warga satu desa beralih ke Islam, agama Muhammad ini tersebar ke seluruh negeri," ujar Kalaos.
Menurut Kalaos, Islam dengan mudah diterima masyarakat karena karakter Nabanga yang baik serta pembawaannya yang humoris. Namun, satu hal penting dalam meyakinkan warga Malle untuk memeluk Islam adalah cara hidup dunia akhirat yang telah diatur secara lengkap dalam Islam. Sejak dakwah Nabanga tersebut, Islam dikenal dan berkembang luas di kalangan masyarakat Vanuatu.