Sabtu 15 Oct 2016 17:03 WIB

Anies Sindir Ahok dengan Sampah Bantar Gebang

Rep: C39/ Red: Indira Rezkisari
Anies Baswedan
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan bahwa masyarakat Bantar Gebang berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak hanya menumpang membuang sampah, tapi juga harus memikirkan tentang pendidikan anak-anak mereka. Hal ini merupakan bentuk sindiran terhadap lawan politiknya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), sebagai Gubernur DKI Jakarta saat ini.

"Aspirasi mereka adalah berharap pemerintah Jakarta tidak hanya memikirkan soal sampahnya tapi juga pendidikan anak-anaknya," ujar Anies saat menghadiri acara Diklatnas Hipmi di gedung Lemhanas, Jakarta Pusat, Sabtu (15/10). Anies mengatakan, saat menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) sebenarnya sudah mulai membangunan sekolah di Bantar Gebang. "Awal tahun ini kita mulai pembangunan namanya sekolah gratis depan di Bantar Gebang, ada empat sekolah di sana," ucap dia.

Menurut dia, Bantar Gebang secara geografis dekat dengan Ibu Kota tapi kemajuan pendidikannya masih jauh. Sementara sampah terus berdatangan dari Ibu Kota. Dalam setiap harinya, kata Anies, ada sekitar 6.700 sampai 7.000 ton sampah dari Jakarta yang dibuang ke Bantar Gebang.

"Kita tadi juga melihat dari dekat dan mendengar langsung persoalan mereka. Kita melihat persoalan ini sampah ini ke depan harus dikelola dengan pendekatan berbeda," kata dia.

Untuk ke depannya, Anies berharap pengelolaan sampah dari Jakarta ke Bantar Gebang diubah dengan cara dimulai dari rumah, sehingga pemerintah Jakarta tidak hanya bisa membuang sampah saja. "Ketika memilih produk, ketika menggunakan produk, ketika membuang, itu juga harus memikirkan sisa. Kemudian ketika dibuang di rumah sudah dipisah antara sampah organik dan non organik," ujarnya.

Namun, menurut Anies, hal itu tentu membutuhkan waktu panjang untuk membangun paradigma seperti itu. "Di berbagai negara sudah menggunakan semacam pabrik pengelolaan sampah, di Cina bahkan sampahnya tidak keluar dari kota karena dikelola," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement