REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Secara umum, luas wilayah Venezuela mencapai 912 ribu kilometer persegi. Tak terlalu luas bila dibandingkan dengan Indonesia. Namun demikian, negara yang berbatasan dengan Brasil, Kolombia, dan Guyana, ini memiliki jumlah penduduk sekitar 30-33 juta jiwa.
Dari total populasi itu, mayoritas warganya menganut agama Katolik Roma. Jumlahnya mencapai 96 persen atau sekitar 24,7 juta jiwa.
Sementara itu, pemeluk Kristen Protestan berkisar sekitar 400 ribu jiwa. Kemudian, agama lainnya, seperti Islam, Hindu, Buddha, dan Yahudi, sebanyak dua persen. Pemeluk agama Islam tercatat sebanyak setengah (0,5) persen dari seluruh penduduk Venezuela, atau sekitar 127 ribu jiwa.
Sebagian besar umat Islam Venezuela tinggal di Caracas. Jumlahnya mencapai 15 ribu jiwa. Mereka umumnya berasal dari keturunan Arab, seperti Libanon, Palestina, Syria, dan Turki.
Di ibu kota Caracas ini, terdapat Masjid terbesar di Amerika Latin. Namanya Masjid Ibrahim. Masjid ini merupakan peninggalan atau didirikan oleh Syekh Ibrahim al-Ibrahim. Walaupun tidak berada di pusat kota, masjid ini memberikan pengaruh signifikan bagi kemajuan Islam di seluruh wilayah Venezuela, terutama di Caracas.
Bentuknya yang unik, mampu memberikan pengaruh bagi bangunan-bangunan (arsitektur) tempat ibadah atau masjid lainnya. Mulai dari kubah, mimbar, serambi, menara, hingga perangkat audio. Masjid ini dibangun dengan dana bantuan dari Yayasan Ibrahim bin Abdul Aziz Al-Ibrahim. Perancang atau arsiteknya bernama Oscar Bracho.
Sejumlah organisasi keislaman juga cukup banyak. Antara lain, Caribe Islam Margarita-La Comunidad Islamica Venezolana, Centro Islamico de Venezuela, Mezquita Al-Rauda di Maracaibo, Asociacian Honorable Mezquita de Jerusalen di Valencia, Islamico Centro de Maiqueta di Vargas, serta Asociacion Benefica Islamica di Bolivar.
Selain di Caracas, pemeluk agama Islam terbesar lainnya di Venezuela adalah di Pulau Margarita. Di daerah ini, banyak bermukim penduduk Muslim yang berasal dari keturunan Arab.