REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahudin Uno turut mengomentari kerusakan taman di depan Balai Kota Jakarta akibat aksi unjuk rasa yang dilakukan ribuan massa dari berbagai ormas Islam pada Jumat (14/10). Menurutnya, setiap orang bebas menyampaikan aspirasi. Hanya saja harus dilakukan secara santun dan tidak merusak fasilitas umum dan sosial.
"Kita harus hargai aspirasi para warga dan sejumlah elemen ormas yang ingin disampaikan, tapi saya mengimbau agar dilakukan tanpa merusak fasilitas di sekitar," kata Sandi di Meruya, Jakarta Barat, Sabtu (15/10).
Sandi juga mengapresiasi langkah Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Puernama yang cepat tanggap memperbaiki tanaman yang rusak tersebut. Namun dia tetap menyayangkan sikap para pendemo yang menyebabkan kerusakan, sehingga uang APBD yang sehatusnya digunakan unyuk kesejahteraan rakyat justru digunakan untuk perbaikan taman.
"Kita bersyukur Pak Ahok punya anak buah yang tanggap, tanaman rusak langsung diperbaiki pada hari ini juga. Perbaikannya juga menggunakan APBD, uang rakyat. Sebaiknya apabila ingin menyampaikan pendapat jangan merusak, karena itu membuat anggaran untuk kesejahteraan rakyat justru digunakan perbaikan yang seharusnya tidak dilakukan," ucap Sandi.
Sandi juga meminta masyarakat bisa memaafkan ucapan Ahok yang diduga menistakan Alquran terkait pernyataannya tentang surah Almaidah ayat 51. Apalagi, menurutnya, Ahok sudah melayangkan permintaan maaf dan menyatakan tidak bermaksud menistakan Alquran. "Sebagai bangsa Timur yang memiliki adat keramah-tamahan, kita tentu sebaiknya memaafkan apabila seseorang sudah meminta maaf," tutur Sandi.