REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel menangguhkan kerja sama dengan badan kebudayaan PBB (UNESCO) setelah lembaga itu mengadopsi dua resolusi yang mendukung Palestina. Israel bahkan menuduh UNESCO membantu teroris.
Menteri Pendidikan Israel, Naftali Bennett, menuduh UNESCO mengabaikan hubungan ribuan tahun Yahudi dengan Yerusalem. UNESCO juga telah membantu teroris.
Hal itu tertuang dalam surat yang dikirim Israel ke Direktur Jenderal UNESCO, Irina Bokova. "Saya telah diberitahu Komisi Nasional Israel untuk UNESCO agar menangguhkan semua kegiatan profesional dengan organisasi internasional," kata Bokova seperti dilansir Arab News, Ahad (16/10).
Resolusi yang diadopsi UNESCO memberi perhatian atas pendudukan Israel kepada Palestina, kebutuhan untuk melindungi warisan budaya Palestina dan karakter khas Yerusalem Timur. Mereka merujuk atas berbagai insiden yang menimpa Masjid al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berdalih jika Israel tidak memiliki akses ke Temple Mount dan Western Wall, tidak sesuai fakta. Malah, ia menyamakan itu seperti Cina tidak memiliki akses ke Great Wall atau Mesir ke Piramida.
Baca juga, UNESCO Sebut Israel Penjajah Yerusalem.