REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sri Budi Eko Wardani dari Pusat Kajian Ilmu Politik Universitas Indonesia menegaskan tidak ada korelasi antara keterlibatan artis dalam tim kampanye dengan elektabilitas calon gubernur dan wakil gubernur. Hal tersebut menanggapi beberapa Cagub-Cawagub di DKI Jakarta yang menggunakan artis sebagai juru bicara.

"Artis lebih kepada terpaan media saja," ujar Sri, dalam sebuah diskusi Opinion Makers Survei LSI 2016, di Media Center KPU, Ahad (16/10).

Namun, Sri tidak memungkiri jika dipasangnya artis sebagai tim kampanye untuk meraih suara di kalangan tertentu. Misalnya, masyarakat yang mengidolakan artis tersebut.

Sri menambahkan, peningkatan elektabilitas seorang calon kepala daerah karena beberapa faktor antara lain kedekatan secara emosional. Misalnya calon memiliki kesamaan jenis kelamin. "Tapi ada pengaruh non emosional, misalnya program atau keuntungan," kata Sri.

Seperti diketahui, dua dari tiga pasangan calon Cagub-Cawagub DKI Jakarta menggunakan tim kampanye dari kalangan artis. Sophia Latjuba dipilih sebagai juru bicara pejawat Ahok-Djarot. Sedangkan di tim kampanye Agus-Sylvi terdapat Annisa Pohan yang tak lain istri dari Agus Yudhoyono.

Ikuti Whatsapp Channel Republika