REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Clean up Jakarta Day 2016 digelar Ahad (16/10) ini. Ribuan warga Jakarta berkumpul untuk mengangkut sampah di jalan, salah satu titik kumpulnya ada di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat.
Sejak pukul enam pagi mereka berkumpul, dilanjutkan dengan aktivitas mengangkut sampah yang dilengkapi dengan sarung tangan kuning dan juga karung untuk menampung sampah. Mereka berjalan mengitari sejumlah titik di GBK. Kegiatan tersebut dilakukan selama dua jam. Sampah dikumpulkan di satu titik dan akan ditindaklanjuti oleh Dinas Kebersihan DKI Jakarta.
Menurut Ketua Clean Up Jakarta Day yang juga pendiri gerakan ini, Angela Jelita Richardson, ini adalah acara tahunan keempat. Tujuan dari kegiatan bersih-bersih kota Jakarta adalah untuk mengedukasi masyarakat tentang dampak negatif dari buang sampah sembarangan, serta bentuk tanggung jawab dan kepedulian masyarakat dalam menjaga kebersihaan Kota Jakarta.
“Dalam acara gotong-royong ini, kami mengundang komunitas, individual, anak sekolah, pekerja maupun pebisnis untuk bergabung menjadi satu, hanya untuk satu hari membersihkan sampah. Tujuannya jelas untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan,” kata dia, saat ditemui Republika.co.id di tengah kesibukan acara tersebut, Ahad (16/10).
Relawan yang tergabung dalam kegiatan ini juga bisa belajar memilah sampah dan tahu mana sampah yang bisa didaur ulang dan mana yang tidak bisa. Mereka jadi tahu value sampah seperti apa.
Tahun lalu, gerakan diikuti lebih dari 10 ribu relawan yang tersebar di 37 titik di kota Jakarta. Tahun ini gerakan ini justru mendatangkan lebih banyak relawan. Hanya dalam waktu dua jam mereka diminta untuk membersihkan sampah dititik yang sudah ditentukan. Untuk tahun ini ada sekitar 50 titik di Jakarta. Diantaranya Gelora Bung Karno, Kemang, Taman Fatahillah, Pantai Indah Kapuk dan lainnya. Bukan hanya itu, di Bandung juga ada, Bali, dan Tabalong Kalimantan. Semua serentak dilaksanakan dalam satu hari, Ahad (16/10) pagi.
“Peserta dari Jakarta 20 ribu. Clean Up Bandung Day ada 5.000 orang karena masih baru mulai. Bali juga masih percobaan sekitar 1.000 orang, Kalimantan 20 ribu. Jika dilihat dari tahun-tahun sebelumnya, setiap tahun relawannya jumlahnya terus bertambah jadi dobel. Saya harap kesadaran masyarakat turut tumbuh. Kesadaran sudah makin baik tapi perlahan. Perubahan memang tidak pernah cepat,” kata dia.