REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Putra Makhkota Maha Vajiralongkorn akan menggantikan posisi sang ayah, Bhuimol Adulyadej sebagai Raja Thailand. Namun, ia meminta penobatannya ditunda terlebih dahulu selama satu tahun.
Menurut keterangan pejabat Istana Thailand, Vajiralongkorn ingin masa berduka terhadap ayahnya berlangsung lebih lama. Hal ini juga telah didiskusikan bersama dengan Perdana Menteri Prauth Chan Ocha. Sementara itu, penasehat senior kerajaan Thailand, Prem Tinsulanonda telah ditunjuk menjadi regent atau pelaksana tugas raja sementara waktu. Penunjukkan dirinya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam konstitusi Negeri Gajah Putih itu, yang menyebutkan bahwa ketua dewan kerajaan dapat memangku jabatan raja hingga seorang raja ditunjuk secara definitif.
"Masyarakat Thailand tidak perlu khawatir atau binggung mengenai administrasi negara hingga suksesi negara setelah kepergian Raja Bhumibol. Saat ini semua menunggu dan melewatkan masa berduka dengan tenang," ujar Prayuth dilansir BBC, Ahad (16/10).
Selama ini, banyak orang di Thailand yang dinilai meragukan kemampuan sang putra mahkota. Tak sedikit yang bertanya-tanya apakah Vajiralongkorn dapat menggantikan mendiang ayahnya, yang dinilai membawa stabilitas bagi negara itu bertahun-tahun lamanya.
Namun, hukum lese majeste di Thailand mencegah masyarakat untuk melakukan pembahasan mengenai hal itu. Seperti diketahui hukum itu mengatur segala bentuk perkataan atau perbuatan yang dinilai mengarah sebagai ancaman atau penghinaan terhadap keluarga kerajan dapat diberi sanksi penjara.