Senin 17 Oct 2016 02:12 WIB

Silaturahim Nasional Buang Jauh Letupan Kasus Penistaan Agama

Rep: Santi Sopia/ Red: Indira Rezkisari
Ribuan massa Kelompok Bela Islam berunjukrasa memprotes tindakan penistaan agama oleh Gubernur DKI Basuki Tjahaja Puranama di depan Balai Kota DKI, Jumat (14/10).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ribuan massa Kelompok Bela Islam berunjukrasa memprotes tindakan penistaan agama oleh Gubernur DKI Basuki Tjahaja Puranama di depan Balai Kota DKI, Jumat (14/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Affan Rangkuti, Pengurus Besar Ormas Islam Al Washliyah mengatakan gelombang protes terkait dugaan penistaan agama direalisasikan dengan melaporkan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ke Bareskrim Polri dan aksi demonstrasi di beberapa wilayah. Menurutnya, perlu adanya silaturahmi nasional agar persoalan seperti itu tidak kerap terjadi di kemudian hari.

"Membuang jauh-jauh sikap merasa paling. Dan mengakomodir, memberdayakan seluruh komponen masyarakat, pranata sosial dan keagamaan hingga tidak ada yang merasa kurang diperhatikan. Menggali sedalam-dalamnya apa sebenarnya keinginan yang ada, sehingga curahan dan hal yang mengganjal dapat diketahui," saran dia menanggapi, Ahad (16/10).

Affan mengatakan, ini memang tugas yang tidak ringan, namun seluruh instansi dapat diterjunkan langsung untuk menggali hal itu, agar tercipta kekerabatan yang profesional lebih baik. Kata dia, letupan-letupan emosional bukan hal tanpa sebab. Sebab-sebab itulah yang seyogianya dicari dan digali dengan mendekatkan diri pada semua pihak, termasuk pada pranata sosial dan kegamaan.

Affan meyakini jika hal itu dilakukan, maka Indonesia akan memiliki benteng yang sangat kuat dengan meningkatnya cerminan sikap rasa memiliki secara total. Semua hal menurutnya bisa diselesaikan dengan musyawah dan mufakat. Dan diyakini semua pihak dan elemen memiliki filantropi. Lebih lanjut dia berharap persoalan yang terjadi menjadi babak baru pendewasaan dalam perspektif wawasan Nusantara menuju Indonesia jaya dan sejahtera.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement