REPUBLIKA.CO.ID, LYON -- Tim paling ambisius di Liga Champions, Juventus akan bertandang ke Parc de Lyon, markas Olimpique Lyon, Rabu (19/10) dini hari WIB. Keduanya akan bertanding di partai ketiga untuk memperebutkan dua tiket lolos ke babak 16 besar dari grup H.
Posisi I Bianconeri dan Les Gones sama-sama sangat terbuka lebar untuk lolos ke babak knock out. Juventus kini memimpin klasemen grup dengan empat angka. Jumlah poin Juve sama dengan Sevilla, hanya saja, Paulo Dybala dan kawan-kawan unggul dalam produktivitas gol. Lyon ada di peringkat tiga dengan jarak satu angka.
Menjamu La Vecchia Signora tak hanya untuk mengamankan tiga angka buat anak-anak asuh pelatih Bruno Genesio. Lyon ingin membalaskan dendam kekalahan di musim 2013-2014 dari Juventus. Saat itu keduanya bertemu di perempat final Liga Europa. Dan Juventus memupus harapan Lyon karena dua laga kandang tandang mereka selalu menang.
Ketika itu Gianluigi Buffon dan kawan-kawan masih dilatih Antonio Conte. Kala itu Juventus menang tipis 1-0 di kandang lama Lyon Stade De Gerland. Giliran menjamu di Juventus Stadium, Juventus pun menang 2-1 sehingga agregat 3-1 membuat Lyon harus tersingkir dari kompetisi tertinggi kedua di Eropa tersebut.
Pelatih Juventus sekarang, Massimilano Alegri sudah mempersiapkan timnya agar memori indah dua tahun lalu yang dibuatkan oleh Conte dapat terulang lagi di Parc de Lyon. “Kami memenuhi syarat untuk memenangkan Liga Champions. Tapi laga melawan Lyon tak bisa dianggap remeh. Kami sangat serius untuk Liga Champions musim ini,” kata Alegri, dikutip dari Football Italia, Senin (17/10).
Sayangnya, Alegri harus menurunkan tim tanpa diperkuat bek senior Giorgio Chiellini. Bek 32 tahun tersebut didiagnosa oleh tim dokter memderita cedera otot paha. Memang tidak terlalu parah, tapi harus membuat Chiellini absen sampai pekan depan. Namun, bekas pelatih Cagliari dan AC Milan itu masih punya stok bek tengah yang tak kalah hebat. Mehdi Benatia sudah sembuh dari cedera yang membekapnya sejak pertengahan September lalu.
Juventus memang punya catatan bagus di lawatan terakhir mengujunngi Lyon. Tapi jika dilihat dari total bertandang ke Prancis, Juventus harus tetap hati-hati. Dari 12 kali lawatan ke Negeri Ayam Jantan, Juventus baru empat kali membawa pulang kemenangan. Lima laga berakhir dengan kekalahan dan tiga lainnya berakhir imbang.
Jelang menjamu Juventus, tuan rumah sedang dalam kondisi kurang bagus. Lyon yang musim lalu finis sebagai runner up Ligue 1 kini masih terseok-seok di peringkat delapan. Hasil terbaru, Lyon kalah dari pimpinan klasemen Ligue 1 sementara OGC Nice. Melihat susunan pemain yang diturunkan Genesio, memang Lyon sengaja menyimpan kekuatan untuk melawan Juventus. Alex Lacazette, Rafael, dan Clément Grenier yang baru sembuh dariu cedera tak dimainkan secara penuh di markas Nice.
“Tim kami tidak sempurna di awal-awal musim. saya tidak sabar menurunkan pemain terbaik kami melawan Juventus,” kata Genesio, dikutip dari laman resmi Lyon.
Walau sudah dua musim tak saling bertemu, Juventus dan Lyon tetap punya beberapa kaitan. Gelandang andalan baru Juventus Mralem Pjanic merupakan mantan pemain Lyon selama tiga musim dari tahun 2008 sampai 2011 sebelum bergabung dengan AS Roma. Mantan kapten Prancis Patrice Evra yang kini masih memperkuat sektor pertahanan Juve juga diyakini masih hafal dengan atmosfer sepak bola negerinya karena pengalaman pernah memperkuat OGC Nice dan AS Monaco. Ada juga Mario Lemina mantan pemain Lorient dan Marseille.