REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan kepada seluruh jajaran di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral agar tidak berpolitik praktis dalam melakukan pekerjaannya.
"Yang terpenting ESDM itu jangan berpolitik praktis. Kalian bekerja secara profesional, kompetensimu kedepankan. Saya ulangi kompetensi anda kedepankan," kata Luhut saat prosesi serah terima jabatan Menteri dan Wakil Menteri ESDM di Kementerian ESDM Jakarta Pusat, Senin (17/10).
Luhut menjelaskan upaya berpolitik praktis hanya akan membuang-buang waktu dan energi untuk urusan yang tidak perlu. "Lebih baik bagaimana kita untuk (memikirkan) energi terbarukan, bagaimana kita melihat minyak, bagaimana membuat harga gas di bawah 7 dolar (AS)," kata dia.
Selain itu, Luhut berpesan agar seluruh jajaran di Kementerian ESDM tidak berburuk sangka. "Ini penting menurut saya, karena kalau anda berburuk sangka habis energimu hanya untuk berburuk sangka. Yang lalu biar lalu, tapi ke depan kita buat yang terbaik untuk negeri ini. Itu pesan saya," kata Luhut.
Luhut secara terang-terangan juga menyatakan akan membela Menteri dan Wakil Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Arcandra Tahar apabila ada pihak-pihak yang mencoba menyerangnya. "Orang-orang lain yang mau nyerang-nyerang Pak Jonan dan Pak Arcandra, nanti karena kebetulan di bawah koordinasi saya, saya akan buldoser juga," ujar Luhut.
Tidak hanya itu, Luhut juga berpesan pada Ketua dan Anggota Komisi VII DPR yang kebetulan hadir serta keseluruhan agar turut mendukung Jonan dan Arcandra. "Dalam kesempatan ini saya terus terang berterima kasih pada teman-teman di Komisi VII (DPR), saya hanya titip saja jangan kalian boxing-in ini (Jonan-Arcandra) dan semoga Komisi VII ini dengan ESDM itu jadi paten," kata Luhut. Ia menilai kompetensi Jonan dan Arcandra sangat baik dan bisa membawa sektor ESDM di Indonesia lebih bagus.