Senin 17 Oct 2016 13:53 WIB

Jonan: Modal Saya Hanya Satu, Mantan Menteri

Rep: Frederik Bata/ Red: Bilal Ramadhan
Menteri ESDM Ignasius Jonan mengucapkan sumpah jabatan saat upacara pelantikan yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/10).
Foto: Antara/ Yudhi Mahatma
Menteri ESDM Ignasius Jonan mengucapkan sumpah jabatan saat upacara pelantikan yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang baru Ignasius Jonan merendah saat memberikan sambutan pada acara serah terima jabatan. Ia mengaku belum

mengetahui secara detail bidang Kementerian yang kini dipimpinnya.

"Bapak modalnya apa, kok mimpin kami, sebelum ditanya (oleh para pejabat di Kementerian ESDM), saya jawab, modalnya cuma satu, saya mantan Menteri," kata Jonan dalam sambutannya pada acara Sertijab, di Kantor Kementerian ESDM, di Jakarta, Senin (17/10).

Pada intinya menurut Jonan, semua bidang tugas muaranya cuma bagaimana mensejahterakan masyarakat. Kemudian tetap bekerja sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Ia menjelaskan pemahaman awalnya di ESDM. Menurutnya ada pembahasan luas di sektor migas. Yakni seputar teknologi dan Cost Recovery. "Pak Menko (Maritim) mengarahkan bahwa cost recovery harus berkeadilan," ujar Jonan.

Juga tentang konsentrat. Ia memahami perlu adanya kewajiban bagi perusahaan membangun smelter. Juga bagaimana mengatur pajaknya. Kemudian tentang pembangunan di sektor energi. Apapun bentuknya,  baik itu pengelolaan gas, eksplorasi minyak harus melibatkan masyarakat sekitar lokasi.

"Misalnya Masela, kalau on shore, masyarakat setempat harus menikmati benefit-nya," tutur mantan Menteri Perhubungan ini.

Selanjutnya ia merincikan beberapa prioritas yang harus dikebut. Mengejar target pembangkit listrik 35 ribu megawatt. Kelanjutan proyek blok Masela dan Natuna. Juga menurunkan harga gas. Tidak kalah pentingnya menurut Jonan, bagaimana mendorong efisiensi BUMN seperti PLN dan Pertamina.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement