REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Panda raksasa tertua hidup dalam kurungan, Jia-Jia (38 tahun), menjalani "peniduran abadi" setelah kesehatannya memburuk dalam dua pekan belakangan, kata pemiliknya, Ocean Park, Ahad (16/10).
Jia-Jia yang berarti "baik", diberikan untuk Hong Kong pada 1999 bersama panda lain untuk menandai tahun kedua penyerahan kota itu dari bekas penjajahnya, Inggris. Jumlah makanan yang dilahap Jia-Jia beberapa pekan belakangan turun tajam dari 10 kilogram menjadi kurang dari tiga kilogram sehari. Beratnya juga turun dari 71 Kg menjadi 67 Kg.
"Dalam beberapa hari belakangan, ia jarang terjaga dan tak tertarik makan dan minum. Keadaannya kian parah pada pagi ini. Jia-Jia tak sanggup berjalan dan menghabiskan harinya dengan berbaring. Keadaannya kian buruk sehingga berdasarkan alasan etis agar ia tak lagi menderita, tim dokter sepakat menjalani eutanasia untuk Jia-Jia," kata Ocean Park dalam lamannya.
Panda adalah hewan terancam punah karena hunian alamiahnya hancur akibat pembalakan, pertanian, dan pembangunan, kata pegiat satwa liar, World Wildlife Fund. Survei pemerintah Cina pada 2014 menunjukkan sekitar 1.864 panda hidup di alam liar. Jumlah itu meningkat sebanyak 17 persen dibanding populasinya pada 2003.
Hewan itu dikenal karena musim reproduksinya singkat, masa subur betina hanya berlangsung 24 hingga 36 jam setahun, kata lembaga swadaya masyarakat Pandas International.