REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Di saat Pemerintah Indonesia masih melakukan negosiasi untuk menurunkan harga gas bagi pelaku Industri, Pemerintah Malaysia justru telah menurunkan harga tersebut. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, dari kunjungannya ke Jepang mendapati informasi bahwa Pemerintah Malaysia telah menurunkan harga gas untuk sejumlah industri. Salah satunya adalah untuk industri gelas dan lembaran kaca.
"Ini kita masih negosiasi harga, mereka (Malaysia) sudah rill menurunkan harga gasnya," kata Airlangga di kantornya, Jakarta, Senin (17/10).
Airlangga menuturkan, industri gelas dan lembaran kaca sebenarnya cukup baik dan bisa menarik banyak investor untuk datang. Hal tersebut tercium negara tetangga yang tak ingin investor industri tersebut semuanya datang ke Indonesia. Hasilnya, Malaysia berani menurunkan harga gas untuk industri ini dari yang awalnya 4 dolar per Mmbtu menjadi hanya 2,5 dolar per Mmbtu.
Salah satu perusahaan gelas dan lempengan kaca yang memilih berinvestasi di Malaysia, adalah perusahaan dari Cina. Perusahaan ini akhirnya lari ke Negeri Jiran dibandingkan menanamkan modal di Indonesia.
Dengan penurunan ini, Pemerintah Indonesia harus lebih cepat dalam melakukan penyesuaian harga gas. Kalau terlalu lama bernegosiasi bukan tidak mungkin banyak investor yang awalnya berniat berinvestasi di Indonesia justru memiliki ke negara sebelah, karena harga gas yang ditawarkan lebih menarik.
Airlangga menjelaskan, penurunan harga gas yang dilakukan oleh Pemerintah Malaysia tidak terlepas dari penurunan harga gas dunia. Berbeda dengan Indonesia yang masih belum melakukan penyesuaian, Malaysia sudah berani mengambil langkah dalam menurunkan harga gas.