Senin 17 Oct 2016 21:11 WIB

Warga Khawatir Terdampak Pergerakan Tanah di Garut

Pergerakan tanah yang mengakibatkan longsor. Ilustrasi
Foto: bpbd.kuningankab.go.id
Pergerakan tanah yang mengakibatkan longsor. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejumlah warga khawatir terdampak bencana alam pergerakan tanah di Desa Cirapuhan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Bencana itu ditakutkan menyebabkan rumah maupun fasilitas umum rusak.

"Warga di sini khawatir pergerakan tanah terus meluas jika tidak segera ditangani," kata Dadang warga Desa Cirapuhan, Garut, Senin (17/10).

Ia menuturkan daerahnya itu sudah beberapa kali dilanda bencana pergerakan tanah, tetapi belum ada perhatian serius dari pemerintah untuk penanganannya. Terakhir, kata dia, bencana pergerakan tanah terjadi, Jumat (14/10) yang diawali hujan deras mengguyur wilayah Garut.

"Sekarang pergerakan tanahnya sepanjang 150 meter, dulu juga pernah terjadi cuma masih kecil, sekarang retakannya besar," katanya.

Kepala Desa Cirapuhan Nandang Supendi membenarkan daerahnya dilanda bencana pergerakan tanah yang sudah terjadi beberapa kali. Ia menyebutkan bencana tersebut mengancam merusak kawasan permukiman rumah penduduk tersebut.

"Dari lokasi pergerakan tanah dengan rumah warga itu sekitar 100 meter, yang tentu membuat warga takut kalau rumahnya terkena bencana," katanya.

Ia menambahkan aparat desa dibantu masyarakat sudah berupaya membuat aliran air untuk mencegah meluasnya pergerakan tanah. "Kami berharap pergerakan tanah bisa segera ditangani. Jangan sampai meluas ke permukiman warga," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement