Senin 17 Oct 2016 21:12 WIB

In Picture: Pertama Kali Cabang Olahraga Judo Dipertandingkan pada Peparnas

Rep: Edwin Dwi Putranto, Mahmud Muhyidin/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Pejudo difabel Jawa Barat Junaedi (putih) bertanding melawan pejudo Jawa Timur Agung Gondolimo dalam pertandingan cabang Judo kelas 60 kilogram putra Peparnas XV 2016 di GOR Pajajaran, Bandung, Jawa Barat, Senin (17/10). (FOTO : Republika/Edwin Dwi Putranto)

Atlet Paralimpik Judo Jabar Sendy Riswandi (biru) berusaha melumpuhkan lawannya Bayu Pangestu (putih) Jabar saat pertandingan final dengan kelas 55 kilogram putra pada Pekan Paralimpik Nasional XV 2016 di Gor Pajajaran, Jl Pajajaran, Kota Bandung, Senin (1 (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)

Atlet Paralimpik Judo Jabar Sendy Riswandi (biru) berusaha mengunci lawannya Bayu Pangestu (putih) Jabar saat pertandingan final dengan kelas 55 kilogram putra pada Pekan Paralimpik Nasional XV 2016 di Gor Pajajaran, Jl Pajajaran, Kota Bandung, Senin (17/1 (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)

Wasit memberikan tanda kemenangan untuk pejudo difabel Jawa Barat Junaedi (putih) yang bertanding melawan pejudo Jawa Timur Agung Gondolimo dalam cabang Judo kelas 60 kilogram putra Peparnas XV 2016 di GOR Pajajaran, Bandung, Senin (17/10) (FOTO : Republika/Edwin Dwi Putranto)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, Beladiri seringkali diidentikkan dengan kegiatan yang dilakukan oleh orang tanpa keterbatasan fisik. Namun beladiri ini kini dipertandingkan dalam gelaran multieven penyandang disabilitas. Panitia membatasi kategori atlet yang bisa mengikuti nomor ini dari atlet penyandang tuna netra, termasuk di dalamnya penyandang low vision.

Peparnas XV Jabar untuk pertama kali mempertandingkan nomor beladiri ini di ajang 5 tahunan ini. Dengan satu kategori yakni nomor tuna netra. Untuk azas keadilan, atlet yang menyandang low vision harus ditutup matanya. Judo adalah salah satu beladiri yang telah lama dipertandingkan di Paralympic 1988 di Seoul untuk atlet putra. Sementara untuk kategori putri mulai dipertandingkan pada tahun 2004.

sumber : Republika

Ikuti Whatsapp Channel Republika