REPUBLIKA.CO.ID,ALEPPO -- Serangan udara terhadap posisi kelompok pemberontak di Aleppo timur menewaskan 14 anggota dari satu keluarga sekaligus. Menurut relawan White Helmet, sebagian besar korban tewas di antaranya delapan anak-anak dan dua wanita.
White Helmet menyebutkan setidaknya total 25 orang tewas seketika dalam sebuah serangan di perumahan distrik al-Qaterji pada Ahad (16/10) kemarin. Untuk mengevakuasi korban, tim penyelamat menggunakan alat berat crane untuk membersihkan bangunan-bangunan yang runtuh.
Seorang penduduk mengatakan kepada BBC bahwa kota Aleppo telah dibombardir selama 24 jam terakhir menggunakan senjata beramunisi yang dapat menggetarkan tanah dengan dahsyatnya. Kepala urusan luar negeri Uni Eropa mengatakan sanksi terhadap Suriah kemungkinan akan diperluas.
Dalam wawancara dengan BBC, seorang guru di Aleppo menggambarkan betapa mengerikannya serangan udara yang terjadi di Aleppo. “Mereka menggunakan senjata bunker-busters jenis baru yang lebih kuat. Senjata ini dapat menggemparkan bumi dalam waktu yang lama”.
Badan-badan bantuan dan tim relawan mengatakan membutuhkan paling tidak 72 jam gencatan senjata untuk menyalurkan pasokan bantuan ke warga sipil.