REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta kepada Dinas Kebersihan agar segera menyelesaikan masalah antrean truk sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi.
"Saya sudah minta supaya masalah itu diselidiki, diselesaikan. Kenapa antrean truknya bisa lama sekali, sampai 12 jam. Cari tahu siapa pihak yang harus bertanggung jawab," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (17/10).
Pria yang sering dipanggil Ahok itu mengaku mencurigai adanya oknum-oknum yang sengaja membuat antrean truk sampah menjadi lama. Sehingga, harus dilakukan penyelidikan.
"Saya curiga ada pihak-pihak yang ingin supaya pengelolaan sampah kembali dilakukan oleh pihak swasta, karena kami kan baru saja melakukan ambil alih pengelolaan Bantargebang dari swasta," ujar Ahok.
Sebelumnya, dia mengaku telah mendapatkan laporan terkait lamanya antrean truk sampah untuk memasuki TPST Bantargebang sampai 12 jam. Kejadian tersebut, menurut dia, bisa juga membuktikan bahwa pengelolaan sampah belum berjalan dengan baik.
"Di satu sisi, masalah lamanya antrean truk sampah itu bisa membuktikan bahwa pengelolaan sampah belum berjalan baik. Padahal sebelumnya tidak pernah ada antrean. Kenapa antrean baru terjadi sekarang, ketika sudah kami ambil alih," tuturnya.
Lebih lanjut, mantan Bupati Belitung Timur itu pun mengaku sangat khawatir apabila truk-truk sampah tidak pernah sampai ke TPST Bantargebang, dan sampah dibuang ke hulu sungai.
"Ketika pengelolaan TPST Bantargebang kami ambil alih, kami juga baru merasa bahwa sebetulnya jumlah truk sampah masih kurang. Dulu kami tidak pernah tahu. Jangan-jangan sampahnya dibuang ke tempat lain. Makanya, harus diperiksa lagi," ungkap Ahok.