REPUBLIKA.CO.ID, CALGARY -- Kepolisian menyelidiki peningkatan kejahatan kebencian di Calgary, Kanada. Hal itu menyusul sejumlah aksi vandalisme yang menimpa sejumlah fasilitas Islam di Calgary.
Dewan Muslim Calgary mengatakan, pengurus Masjid Ranchlands menemukan kaca jendela luar bangunan telah rusak, Sabtu (15/10). Pekan lalu, sebuah pusat kajian Islam di Queensland dirusak, dan malah salinan Alquran yang ada dibakar.
Belum lama, poster anti-Islam ditempelkan di pintu-pintu kampus di University of Calgary, serta disebarkan di kotak-kotak surat rumah warga sekitar. Bahkan, poster-poster itu disebarluaskan kepada warga sepanjang daerah Hillhurst sampai Sunnyside.
Direktur Dewan Muslim di Calgary, Syed Mohiuddin, mengatakan serangan vandalisme yang terus terjadi belakangan sangat mengganggu. Sebagai pencegahan di masa depan, sejumlah kamera pengawas keamanan akan dipasang di luar fasilitas Islam di Ranchlands.
"Reaksi alami jika orang-orang terkejut melihat apa yang terjadi, kami tidak pernah menyangka itu terjadi karena kami sangat dekat dengan masyarakat sejak berada di sini." kata Mohiudiin, seperti dilansir Huffington Post, Selasa (18/10).
Untuk menetralkan suasana, Masjid Ranchlands akan mengadakan open house untuk masyarakat, dan rencananya akan dilaksanakan 13 November 2016. Diprakarasi Asosiasi Islam Calgary, masyarakat diundang untuk makan bersama dan mengenal satu sama lain.
Baca juga, Muslimah Inggris Diadukan karena Menulis kata Allah di Pesawat.
Direktur Asosiasi Islam Calgary, Mansour Shouman, menekankan pentingnya semua orang dari berbagai latar belakang untuk saling berkomunikasi. Sayangnya, sampai saat ini belum ada satu pun orang yang ditangkap terkait sejumlah aksi vandalisme di Calgary.