REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Sebagai bentuk solidaritas, semua ulama kelompok Islam menggelar aksi unjuk rasa di New Delhi. Hal itu untuk menolak ide pemerintah yang memperkenalkan Uniform Civil Code.
Para ulama yang terdiri dari banyak kelompok Muslim di India, melancarkan protes terhadap apa yang mereka sebut sebagai campur tangan pemerintah dalam undang-undang pribadi. Dalam pernyataan bersama, para ulama menolak keras usulan pemerintah tentang praktik talak tiga dan lainnya, yang melanggar hukum pribadi mereka.
"Setiap gangguan dalam hukum pribadi Muslim tidak akan ditoleransi, setiap usaha memberlakukan Uniform Civil Code atas nama reformasi sosial dan keadilan cuma akan membuktikan pemerintah yang kontraproduktif," kata para ulama seperti dilansir Gulf News, Selasa (18/10).
Presiden Majelis Ulama Seluruh India, Maulana Zaheudin Khan, mengutuk tindakan untuk melarang talak tiga sebagai konspirasi terhadap umat Islam. Bahkan, ia mengaku akan melakukan boikot terhadap kuesioner, dan menjamin tidak akan ada umat Islam yang akan menanggapi itu karena menyesatkan dan menipu. "Uniform Civil Code memecah belah dan akan menyebabkan kerusuhan sosial," ujar Khan.
Selain para ulama, banyak organisasi Muslimah India yang melakukan aksi unjuk rasa terhadap rencana pemerintah di Mahkamah Agung India. Berbagai organisasi telah berhasil mengumpulkan tanda tangan, baik dari laki-laki maupun perempuan, untuk menolak Uniform Civil Code.
Muslimah India menegaskan, kalau mereka sepenuhnya puas dengan semua aturan yang ada di Islam, baik tentang pernikahan, warisan maupun perceraian. Hal itu sekaligus menjadi sangkalan yang sangat telak, terhadap dugaan, kalau Muslimah India membutuhkan reformasi peraturan dari bidang-bidang kehidupan tersebut.