Selasa 18 Oct 2016 08:42 WIB

Pemerintah Pantau Aktivitas Anggota ISIS yang Pulang ke Indonesia

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Ilham
Kapolri Jenderal Tito Karnavian
Foto: ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Kapolri Jenderal Tito Karnavian

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, puluhan WNI yang bergabung dengan ISIS di Suriah telah kembali ke Indonesia dengan pengalaman tempur yang bagus. Mereka juga menjadi ancaman bagi bangsa Indonesia.

Dari monitor pemerintah, terdapat sekitar 40 WNI yang sudah kembali di Indonesia. Mereka mempunyai skill dan peralatan untuk melakukan serangan di Indonesia.

"Kami berusaha menyentuh mereka. Namun mereka berusaha menghindari deteksi kami dan kami yakin mereka telah membangun interaksi diam-diam dengan jaringan radikal lainnya," kata Tito, beberapa hari lalu.

Terdapat 10 WNI yang kembali dari Suriah ditahan untuk diinterogasi. Namun lainnya masih bebas berkeliaran dan tak ada bukti mereka akan menyerang dalam waktu dekat.

Saat ini, terang Tito, hal yang dikhawatirkan adanya remaja yang telah diradikalisasi secara online. Mereka dibujuk dan dipengaruhi untuk melakukan serangan kecil.

Pada Agustus lalu, seorang remaja membuat bom rumahan yang akan diledakkan di Medan. Remaja tersebut juga berusaha membunuh pendeta. Remaja tersebut rupanya terobsesi dengan ISIS. "Ini merupakan tren baru dan lebih sulit untuk melacak mereka. Sebab, mereka merupakan pelaku solo yang telah diradikalisasi secara online," kata Tito.

Selama ini, kelompok ekstrimis secara periodik memang menyerang Indonesia. Namun, pemerintah Indonesia terus melakukan berbagai operasi untuk menghancurkan mereka.

Pemerintah yakin ISIS memiliki 1.200 pengikut di Indonesia. Sebanyak 400 WNI pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.

Indonesia diserang teroris pro ISIS pertama kali pada Januari di Ibu Kota Jakarta. Serangan bom tersebut membunuh sejumlah orang, termasuk pelaku.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement