REPUBLIKA.CO.ID, SINGKAWANG -- Wakil Ketua MPR, Oesman Sapta alias Oso membuka Festival Seni dan Budaya Melayu (FSBM) XI dengan cara memukul lesung di Stadion Kridasana, Singkawang, Kalimantan Barat, Senin (17/10) malam. Dalam acara itu, Oso berharap seni dan budaya melayu menjadi kebanggaan bangsa Indonesia.
Pada kesempatan itu, Oso ditemani sejumlah pejabat daerah seperti Wakil Gubernur Kalimantan Barat Kristiandi Sanjaya, bupati dan wali kota se-Kalimantan Barat, wali kota Singkawang, para raja dan sultan di Kalimantan Barat, dan warga masyarakat Singkawang. Anggota DPR Syarif Abdullah Alkadri, serta Ketua Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kalbar.
Acara bertema 'Menjunjung Marwah Menyambut Tuah' tersebut diawali dengan acara arak-arakan ratusan peserta yang ikut lomba. Mereka berbaris ke tengah lapangan sepak bola itu sambil memainkan alat musik khas daerahnya masing-masing. Di antara mereka juga tampak replika kapal Lancang Kuning dan juga Laksamana Hang Tuah, sosok pahlawan melayu yang melegenda.
Sebelum membuka acara itu, Oso berharap dengan FSBM ini seni budaya melayu menjadi kebanggaan bangsa Indonesia, terutama bagi kalangan generasi muda. Pasalnya, kata dia, generasi muda saat ini tengah mendapat ancaman dan intervensi dari negara luar melalui masuknya narkoba.
"Generasi muda terancam oleh intervensi asing yang menjerumuskan melakui narkoba. Untung kita punya empat pilar. Itulah pertahanan kita terakhir. Kita tidak bisa dihancurkan," kata Oso dalam sambutannya di tengah ribuan masyarakat Kalimantan Barat, Senin (17/10) malam.
Selain itu, Oso juga mengungkapkan bahwa Melayu merapukan suku yang menerima suku lainya yang datang ke Kalbar sebagai keluarga, sehingga bisa secara bersama-sama membangun Kalimantan Barat. "Suku Melayu merangkul suku-suku lainnya di Kalbar. Bangkit Melayu!" kata Oso.
Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) kabupaten/kota se-Kalimantan Barat kembali menggelar FSBM. Kota Singkawang menjadi tuan rumah festival yang berlangsung pada 17-22 Oktober 2016. Event budaya dua tahunan ini sudah diselenggarakan untuk kesebelas kali. Kegiatan festival dipusatkan di Stadion Kridasana Singkawang.
Sekretaris Panitia FSBM, Suryanto mengatakan, acara festival ini diikuti sekitar 1.300 orang dari 14 kabupaten dan kota di Kalimantan Barat. Mereka mengikuti berbagai lomba di antaranya adalah lomba pencak silat, lomba bertutur, lomba rias pengantin Melayu, Syair, rancang topik Melayu, lomba sampan bidar, lomba lagu, tarian dan parade busana serta berbagai kegiatan khas tradisi Melayu lainnya. "Acara ini untuk menjaga kelestarian budaya Melayu, sehingga tidak tergerus dengan zaman," ucap Suryanto.
Bersamaan dengan festival ini, di tempat yang sama juga diselenggarakan acara Singkawang Expo 2016 untuk memeriahkan hari jadi Pemkot Kota Singkawang ke-15. Sekitar 100 stan memeriahkan Singkawang Expo 2016 ini.