Selasa 18 Oct 2016 16:12 WIB

Pemerintah Bantu Repatriasi Harta Wajib Pajak dari Swiss

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Budi Raharjo
Menteri Keuangan Sri Mulyani
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A.
Menteri Keuangan Sri Mulyani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berjanji untuk membantu pelaksanaan repatriasi harta oleh wajib pajak yang berniat menarik hartanya dari Swiss. Menteri Keuangan Sri Mulyani bersedia untuk turun langsung apabila memang ada wajib pajak yang akan membawa kembali hartanya dari Swiss.

Pernyataan Sri Mulyani ini menjawab adanya dugaan keengganan wajib pajak mengikuti amnesti pajak atas harta tak tercatat mereka di Swiss. Ini dikarenakan adanya pandangan oleh Financial Action Task Force (FATF) yang mencurigai aliran dana dari Swiss merupakan dana hasil tindak kejahatan.

"Saya mengatakan begini, ada wajib pajak yang merasa punya dana, mau deklarasi, silahkan hubungi saya apalagi sampai Rp 150 triliun (rupiah). Sampaikan pada saya, siapa namanya, alamatnya di mana, bank account-nya apa, proses masalah dia apa, saya akan lihat kesulitan itu," ujar Sri ditemui di kompleks parlemen, Selasa (18/10).

Swiss sendiri dikenal sebagai lokasi yang aman untuk menyimpan harta oleh sejumlah pejabat Orde Baru. Sri mengaku, hingga saat ini belum ada laporan yang masuk ke mejanya terkait kesulitan wajib pajak yang akan menarik hartanya dari Swiss untuk kembali diinvestasikan di Indonesia. "Saya belum terima ada laporan ada dana Rp 150 triliun dari wajib pajak yang tidak berani masuk karena masalah Swiss itu," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement