REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama memberikan pujian atas visi politik Perdana Menteri Italia Matteo Renzi dalam wawancana dengan surat kabar pada Selasa (18/10).
Wawancara itu diterbitkan menjelang kunjungan kepala pemerintahan Italia tersebut ke Washington dan mengkritik peran Uni Eropa dalam keruntuhan anggaran nasional. "Saya percaya langkah yang diambil memperlambat pertumbuhan ekonomi di Eropa," kata presiden Amerika Serikat kepada harian Repubblica.
Obama menambahkan Renzi memahami kebutuhan reformasi guna meningkatkan produktivitas dan mendorong investasi. Kalimat Obama itu dapat mendorong Renzi, yang menghadapi referendum, untuk melakukan reformasi undang-undang dan yang dapat memutuskan masa depan politik dan yang sasaran anggaran 2017nya menghadapi defisit lebih tinggi daripada sebelumnya.
Obama mengatakan politik Eropa bertujuan mengatasi defisit anggaran dan mengurangi pinjaman serta situasi terhenti dan tingkat pengangguran yang tinggi di sejumlah negara Eropa. Reformasi Renzi mencakup beberapa wilayah yaitu bursa kerja, birokrasi pemerintahan dan pendidikan yang sejauh ini gagal mendorong pertumbuhan dan popularitasnya merosot dalam 18 bulan terakhir.
Ia mengatakan akan mengundurkan diri apabila kalah pada referendum 4 Desember mendatang mengenai rencananya membongkar undang-undang dan mengurangi peran senat dan kekuasaan pemerintah daerah. Mantan perdana menteri, Mario Monti yang langkah-langkahnya dipuji meluas dengan menyelamatkan Italia dari krisis utang 2011 dan 2012 pada Selasa mengatakan akan memberi suara "tidak".
Ia mengatakan kepada harian Corriere della Sera peran baru senat belum jelas dan mengecam Renzi tentang anggaran yang disebutnya tidak masuk akal dengan membujuk rakyat mendukung reformasinya.