REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat resmi meluncurkan moda transportasi baru berupa kendaraan roda tiga alias bajaj, Selasa (18/10). Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi meminta para tukang ojek beralih profesi menjadi pengemudi bajaj.
Rahmat Effendi menjelaskan pemerintah kota memilih bajaj atas dasar pertimbangan ramah lingkungan karena menggunakan bahan bakar gas. Pemerintah akan memberikan kemudahan untuk tukang ojek yang ingin beralih profesi.
Pembelian kendaraan roda tiga ini dapat dicicil, bahkan selama lima tahun. "Kalau bisa orang-orang yang ngojek itu tingkatkan menjadi pengemudi bajaj, berikan kemudahan. Kalau orang naik ojek kan kehujanan, basah. Kalau ini pakai gas, ramah lingkungan enggak kehujanan," kata Rahmat, Selasa (18/10).
Rahmat menambahkan, tarif antara ojek dengan angkutan lingkungan ini minimal akan disamakan. Kendaraan roda tiga ini juga tidak boleh keluar dari lingkungan yang sudah ditetapkan. Setiap kecamatan rencananya nanti akan diberikan warna kendaraan yang berbeda-beda supaya tidak bisa keluar dari area yang sudah ditetapkan. Ia menegaskan, pengadaan bajaj ini non-APBD.
Baca: Pemkot Bekasi Resmi Luncurkan Bajaj di Perumahan
Ia mengakui, banyak pro kontra dalam peluncuran bajaj di Kota Bekasi. Begitu pula, resistensi dari angkutan umum yang sudah lebih dulu ada. Yang paling penting, kata dia, pemerintah berniat baik untuk memudahkan transportasi masyarakat.
"Resistensi dengan ojek dan becak tentunya ada. Kita minimalkan lah bagaimana persoalannya. Ini kan bentuk pelayanan. Toh ojek juga kan harus bersaing dengan Gojek," ujar Rahmat.
General Manager Sales PT Gamma Sakti Indonesia selaku importir TVS King di Indonesia, Kristianus J Sarumaha, mengatakan sekarang ada 20 unit kendaraan roda tiga yang disiapkan dalam acara peluncuran. Sebanyak 10 unit bermerk Bajaj RE dan 10 lainnya produk TVS King. Satu kendaraan mempunyai kapasitas penumpang tiga orang.
Kristian mengatakan, pihaknya menargetkan nantinya bakal ada 600 TVS King dan 600 Bajaj yang beroperasi di Kota Bekasi selama enam bulan ke depan. Kedua jenis kendaraan roda tiga mempunyai spesifikasi bahan bakar yang berbeda. Bajaj RE yang berwarna merah digerakkan dengan bahan bakar petrol, sedangkan TVS King menggunakan bahan bakar gas.
Kendaraan roda tiga ini akan ditawarkan kepada para pengusaha angkutan umum atau masyarakat yang ingin berinvestasi dengan skema kerja sama lewat Organda. "Kami langsung melalui Organda. Organda yang akan melakukan penjualan kepada anggota atau masyarakat umum. Harga tergantung situasi daerah, antara Rp 60-70 juta," ujar Kristianus.