REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- PT Sumber Segara Primadaya (S2P), selaku Independent Power Producer (IPP) yang mengelola PLTU Cilacap 2x300 Megawatt (MW) berpartisipasi dalam program meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia, terutama di Cilacap. Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), pada tahap awal, S2P bekerja sama dengan PLN berinisiasi membantu 250 calon pelanggan keluarga pra-sejahtera untuk bisa menikmati energi listrik.
Dari 250 calon pelanggan tersebut, 63 pelanggan diantaranya akan menggunakan daya listrik 450 Volt Ampere (VA), 75 pelanggan menggunakan daya 900 VA, dan 112 pelanggan menggunakan daya 1300 VA. Untuk pelanggan daya 450 dan 900 VA merupakan pelanggan sesuai Basis Data Terpadu (BDT) TNP2K yang mendapatkan layanan tarif subsidi listrik. Penerima bantuan ini tersebar di lima kecamatan, yakni Cilacap Utara, Cilacap Tengah, Cilacap Selatan, Adipala dan Kesugihan.
Adapun alokasi pelanggan penyambungan baru ini ternyata memiliki total pengajuan dari calon pelanggan ke PLN Area Cilacap sebanyak 725 calon pelanggan. Untuk itulah program ini merupakan program tahap pertama dan diupayakan akan ada tahap berikutnya.
Acara penyalaan perdana berupa pengisian token listrik dilakukan secara simbolis di Pendopo Kabupaten Cilacap (18/10). Hadir dalam acara tersebut Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PLN Nasri Sebayang, General Manager PLN Distribusi Jawa Tengah dan DIY (DJTY) Dwi Kusnanto, Kepala Divisi Regional Jawa Bagian Tengah PLN Sulaiman Daud, Direktur Utama S2P Mohamad Rasul dan disaksikan oleh Wakil Bupati Kabupaten Cilacap Ahmad Edi Susanto serta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Cilacap.
Dalam program penyambungan listrik gratis ini, Mohamad menegaskan mereka menjamin kualitas sambungan listrik tetap sesuai standar yang baik dan aman, sambungan ini dilengkapi dengan Sertifikat Laik Operasi (SLO). “Kami berharap perusahaan lain dapat bergerak untuk melaksanakan hal serupa,” ujar Direktur Utama S2P Mohamad Rasul.
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PLN Nasri Sebayang memberikan apresiasi terhadap S2P dan dukungan Pemerintah Daerah (Pemda) serta seluruh jajaran institusi pemerintah dalam mewujudkan rasio elektrifikasi di Cilacap yang saat ini telah mencapai 92 persen dan target 100 persen pada 2018.
"PLN sangat mengapresiasi kegiatan ini, dan diharapkan kegiatan serupa dapat ditiru oleh IPP lain di Indonesia sehingga lebih banyak lagi masyarakat keluarga pra-sejahtera yg dapat menikmati listrik. Dengan adanya listrik dapat meningkatkan pendidikan dan memodernisasi masyarakat," kata Nasri.
Saat ini, rasio elektrifikasi Cilacap 92 persen. Ditargetkan pada 2017 akan meningkat menjadi 96 persen dan 100 persen pada 2018. Sedangkan, rasio elektrifikasi regional Jawa Bagian Tengah hingga September 2016 mencapai 94,04 persen dimana target pada 2019 mencapai 99,8 persen. Adapun PLN Area Cilacap telah melayani 811.169 pelanggan atau jika dihitung berdasarkan jumlah anggota keluarga, maka sebanyak 3,2 juta jiwa telah menikmati listrik di Cilacap.
Saat ini di Cilacap sudah tersedia pembangkit listrik dengan total kapasitas sebesar 1.800 MW, sedangkan beban puncaknya baru mencapai 203,2 MW. Kedepan, akan dibangun tambahan kapasitas pembangkit sebesar 2.000 MW sebagai bagian dari proyek pembangunan pembangkit 35 ribu MW. Dengan tambahan tersebut maka kabupaten Cilacap akan menjadi salah satu lumbung energi listrik yang akan membantu pasokan listrik di seluruh Jawa-Bali.