REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Sepuluh pengusaha Pakistan yang tergabung dalam Pakistan Indonesian Business Forum (PIBF) menyatakan minat terhadap produk UMKM di Surabaya. Para pengusaha ini menyatakan minat saat berkunjung ke Balai Kota Surabaya, Selasa (18/10).
Para pengusaha ini didampingi oleh Konsulat Jenderal (Konjen) Republik Indonesia di Pakistan, Hadi Santoso, serta Vice atau Consul Economy Konjen RI di Karachi (Pakistan), Oktorian Saleh Hakim. Mereka diterima Kepala Bagian Kerja Sama Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Dewi Wahyu Wardani, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Surabaya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, serta Badan Koordinasi Pelayanan dan Penanaman Modal (BKPPM).
Dewi Wahyu Wardani menjelaskan, Kota Surabaya memiliki cukup banyak kegiatan pariwisata. Salah satunya ajang tahunan festival lintas budaya yang rutin digelar di bulan Juli dengan menampilkan ragam budaya dari beberapa negara sister city.
Dia juga mempersilahkan bila Pakistan ikut berpartisipasi dalam agenda ini tahun depan. “Selain pariwisata, Surabaya juga memiliki banyak potensi ekonomi yang bisa dieksplor. Kami punya banyak UKM yang menghasilkan berbagai produk menarik dan berkualitas,” kata Dewi.
Potensi ekonomi di Surabaya ini yang diminati oleh forum pengusaha tersebut. Konjen RI di Pakistan, Hadi Santoso, menyatakan PIBF selama ini telah mendengar potensi Surabaya dan Jawa Timur. Melalui kunjungan langsung ke Balai Kota, dia berharap bisa mendapatkan gambaran lebih detail tentang potensi Surabaya.
“Pertemuan ini merupakan penjajakan. Kami ini menfasilitasi. Kami bawa mereka ke sini untuk melihat secara langsung potensi Surabaya dan Jawa Timur yang sangat potensial. Dengan melihat langsung, mereka bisa tahu produk apa yang sekiranya cocok untuk dipasarkan di Pakistan,” jelas Hadi.
Vice Consul Economy, Oktorian Saleh Hakim menambahkan, selama ini pengusaha Pakistan mengenal Indonesia sebatas Jakarta dan Bali. Karenanya, konsulat ingin mengenalkan PIBF ke Jawa Timur. Sebelum ke Surabaya, para pengusaha ini sudah dibawa ke Jember.
Menurut Okto, setelah dari Balai Kota, para pengusaha tersebut akan diajak melihat langsung beberapa UKM di Surabaya. “Mereka tertarik melihat produk tas dan sepatu juga produk dari batik. Selain produk jadi, mereka juga ingin bahan mentah. Mungkin nanti desainnya dari sana dan dibuat di sini. Karena mereka yang lebih paham pasar di sana (Pakistan),” ujar Okto.