Selasa 18 Oct 2016 23:53 WIB

Mendes: Bumdes Dorong Kemajuan Desa

Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Eko Putro Sandjojo
Foto: Musiron/Republika
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Eko Putro Sandjojo

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG TIMUR -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo menyatakan keberadaan badan usaha milik desa (BUMDes) di perdesaan mendorong kemajuan desa menjadi mandiri.

"Kita sekarang bicara BUMDes, di desa itu harus ada koperasi dan BUMDes, kalau koperasi dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk masyarakat atau anggotanya, tapi BUMDes bisa menjadi tambahan pendapatan desa dan merupakan stimulus kemajuan desa," kata Mendes PDTT itu, dalam kunjungan kerja di Sukadana, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung, Selasa (18/10).

Dia menyebutkan, terdapat 2.000 BUMDes yang sudah berhasil. Menteri Eko lantas mencontohkan desa tertinggal yang terdapat di Provinsi Bali. "Pertanyaannya apakah BUMDes bisa berhasil, di Bali ada daerah tertinggal melalui BUMDes mengelola daerah pariwisata, bisa menghasilkan miliaran rupiah, lebih dari jumlah dana desa yang diterima, dan dengan adanya BUMDes itu uangnya bisa dikelola usaha macam-macam, seperti pengolahan air minum dan sebagainya," ujarnya.

Ia berharap Kabupaten Lampung Timur ikut meniru desa-desa yang sudah terlebih dahulu memiliki BUMDes tersebut. "Di sini bisa diikuti keberadaan BUMDes itu," ujar Eko Putro Sandjojo.

Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim mengungkapkan kehadiran Menteri Desa dan PDTT di daerahnya merupakan komitmen kementerian ini untuk membangun desa di daerahnya. Menurut Chusnunia, pada tahun 2017 pihaknya menargetkan mendirikan BUMDes di setiap desa agar mampu memberikan manfaat bagi warganya.

"BUMDes di Lampung Timur harus bisa menjadi media untuk menyejahterakan masyarakat di sini," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement