Rabu 19 Oct 2016 06:39 WIB

BNN Giatkan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba ke Pelajar

Rep: Riga Iman/ Red: Angga Indrawan
Indonesia Darurat Narkoba (ilustrasi)
Indonesia Darurat Narkoba (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Badan Narkotika Nasional (BNN) menggiatkan upaya pencegahan penyalahgunan narkoba di lingkungan pendidikan. Saat ini para pelajar telah menjadi target peredaran narkoba.

"Pencegahan bukan hanya setelah dewasa melainkan sejak kecil usia dini harus tahu," kata Direktur Advokasi, Deputi Pencegahan BNN Brigjen Pol Victor Pudjiadi kepada wartawan di Kota Sukabumi Selasa (18/10).

Hal ini disampaikan dalam acara deklarasi antinarkoba di kalangan pelajar TK dan SD di Kota Sukabumi. Victor menerangkan, jika orang tua mengingatkan setelah anaknya mengkonsumsi narkoba maka dipastikan sudah terlambat. Oleh karena itu pencegahan penyalahgunaan narkoba harus dilakukan mulai tingkatan playgrup, TK, dan SD.

Namun lanjut Victor, materi yang disampaikan haru berbeda dengan oranag dewasa dan tidak terlalu mendalam. Selain itu dalam penyampaian materi diselingi dengan banyak permainan supaya anak tidak bosan.

"Paket pembekalan yang ideal yakni edutainment dalam artian materi edukasi tapi ada unsur  entertainment," cetus Victor. Selama dalam pembekalan materi tersebut anak-anak senang tetapi pesan masuk karena tidak menggurui dan tidak mengancam.

Menurut Victor, BNN juga memberikan perhatian khusus terhadap peredaran narkoba melalui permen di sekolah. Ia meminta anak-anak tidak membeli permen di pinggiran jalan melainkan di toko resmi yang ada segelnya. Jika pun tetap membeli di pinggir jalan ungkap Victor, maka anak-anak diminta jangan membeli permen yang kemasannya mudah terbuka.

Sebab, jika kemasan terbuka maka dengan mudah dimasukkan unsur yang mengandung narkoba. Jika menemukan permen yang dicurigai narkoba, maka warga bisa melaporkannya ke aparat kepolisian.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement