REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Ibu negara Suriah menolak tawaran suaka demi tetap di samping suaminya. Pada televisi Rusia, Asma al-Assad mengaku yakin tawaran itu berniat merusak kepresidenan suaminya, Bashar al-Assad.
Seperti dilansir BBC, Selasa (18/10), Asma menolak menyebut pihak mana yang memberikan tawaran tersebut. Dalam kesempatan itu, ia juga berterima kasih pada Rusia atas upaya kerasnya membantu rezim.
Asma mengatakan ia sudah di Suriah sejak awal dan tidak pernah berpikir untuk berada di tempat lain. "Iya, saya ditawari kesempatan meninggalkan Suriah, ini termasuk jaminan keamanan, perlindungan pada anak-anak dan bahkan keamanan finansial," kata dia seperti dilansir BBC.
Namun menurutnya tawaran itu jelas mengharapkan sesuatu. Asma mengatakan ini adalah upaya sengaja untuk mengguncang kepercayaan rakyat terhadap presidennya.
Asma adalah mantan pekerja perbankan yang tinggal di London. Ia jadi ibu negara Suriah sejak tahun 2000 setelah Assad mewarisi kepresidenan dari ayahnya Hafez. Ayah Assad menjabat sejak 1971.
Baca juga, Erdogan: Turki Berhak Gelar Operasi Militer di Suriah.
Perang sipil Suriah dimulai setelah sejumlah kelompok prodemokrasi meminta Assad mundur dalam demonstrasi pada Maret 2011. Gerakan ini ditekan keras oleh otoritas.