Rabu 19 Oct 2016 09:10 WIB

Khloe Kardashian Tanggapi Rumor Disebut Trump Mirip Babi

Khloe Kardashian
Foto: EPA
Khloe Kardashian

REPUBLIKA.CO.ID, Selebritas Khloe Kardashian merespons rumor yang mengatakan Donald Trump menjelek-jelekkannya di program Celebrity Apprentice yang dilakukan mereka tahun 2009. Saat itu Donald dilaporkan menyebut Khloe 'piglet' atau tokoh kartun babi berwarna merah muda dari cerita anak-anak Winnie the Pooh sebelum memecatnya dari acara televisi tersebut.

Saat mempromosikan lini busana denimnya Good American di Hollywood Barat, Khloe mengatakan dia terkejut dengan komentar kasar Donald itu. "Saya rasa dia tidak mengatakan hal-hal itu tentang saya. Tapi dia banyak berkomentar tentang banyak wanita, komentar yang sangat menghina."

Khloe pun memandang sosok yang begitu mudahnya menghakimi seseorang hanya dari penampilan luarnya bukanlah pemimpin yang diinginkannya. "Tidak keren atau pantas bagi siapapun, pria atau wanita, untuk menghakimi orang lain berdasarkan penampilannya. Saya pandang itu sangat kejam, itu liar," ujarnya.

Khloe sendiri selalu mencoba menghindari sikap negatif. "90 persen kritik tidak mengganggu saya. Saya tidak tahu kenapa. Saya rasa saya hanya punya dunia sendiri. Tapi percaya mengapa semua peristiwa terjadi pada saya, karena saya bisa mengatasinya."

Rumor menyebut Donald mengomentari Khloe saat kamera tidak menyala dan sebelum sesi pemecatan di ruang dewan dimulai pengambilan gambarnya. Konon, Donald hanya ingin menyingkirkan Khloe. Donald juga didengar menyebut Khloe seperti piglet. Dia juga membentak kru program dan menyalahkan mengapa mereka tidak memanggil saudara Khloe yang dipandang Donald lebih menarik, yakni Kim Kardashian. "Ada apa ini? Mengapa kita tidak bisa memiliki yang cantik di acara," katanya.

Sumber lain menyebut, Donald akhirnya berkata lebih baik memecat Khloe. "Dia seperti piglet gemuk. Kenapa kita dapat Kardashian yang jelek?" ujar sumber menirukan Donald. Dikutip dari Aceshowbiz, pemecatan Khloe bukan karena ketidakmampuannya bertahan di program melainkan semata karena penampilannya yang tidak disukai Donald.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement